Bismillah...
Anak maupun Balita terkadang susah makan sayur..  Bagaimana cara mengatasinya?
Bagaimana cara mengenalkan sayur pada anak yang susah makan sayur ?
Beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sayuran dihaluskan lalu dicampurkan ke nasi, adonan nugget, adonan bakso, puding da es krim.
Bunda bisa mengkreasikan berbagai ide masakan untuk mensiasatinya, salah satunya adalah dengan membuat puding sayur.


Berikut bahan dan cara pembuatannya,
Bahan :
1 bungkus agar-agar bubuk yang berwarna putih
4 sdm gula pasir
100 gr brokoli, yang direbus sampai lunak, lalu blender hingga halus
100 gr kacang merah, direbus sampai lunak dan haluskan
100 gr wortel, kemudian parut halus
¼ sdt garam
Air rebusan sayur tadi jangan dibuang, tambahkan air lagi hingga menjadi 800 ml.

Cara Membuat Puding Sayur:
1. Rebus agar-agar putih bubuk dan larutkan dengan 800 ml air.
Pada air agar –agar tersebut :
Ambil 1/3 bagian kemudian rebus wortel parut beserta 2 sdm gula.
2. Setelah adonan agar-agar mendidih, tuangkan ke dalam cetakan dan tunggu hinga agak membeku, 3. Ambil lagi 1/3 bagian untuk merebus brokoli, dan tambahkan garam. Setelah matang dan mendidih, lalu tuangkan ke atas agar-agar wortel tadi.
4. Sisa bagian larutan atau campuran agar-agar tadi ditambah 2 sdm gula pasir dan direbus dengan kacang merah. Setelah matang, kemudian angkat, lalu tuang ke atas agar-agar brokoli tadi.
5. Dinginkan dan hidangkan. Puding Sayur pun siap dinikmati.

Porsi: 10 Porsi

Informasi Nilai Gizi per Sajian:
Energi : 57,76 kalori
Protein : 2,71 gram
Karbohidrat : 11,68 gram
Serat : 2,35 gram
Vitamin C : 7,11 mg
Karoten : 0,86 mg
Zat Besi : 1 mg
Zinc : 0,42 mg
Potasium : 165,3 mg
Kalsium : 22,75 mg

Info Kandungan Gizi Puding Sayur
Klorofil atau zat hijau daun pada brokoli merupakan pigmen dari tanaman yang warnanya hijau dan terdapat dalam kloroplas. Berdasarkan penelitian para ahli gizi, klorofil dapat dimanfaatkan untuk merangsang pembentukan sel darah merah pada orang yang terkena anemia. Selain itu, klorofil juga berfungsi sebagai pembersih alamiah sehingga mendorong terjadinya detoksifikasi, antioksidan, menetralkan radikal bebas, dan antikanker. Jadi puding sayuran ini sangat direkomendasikan unut anak, balita maupun dewasa karena selain enak juga menyehatkan...
Bagaimana, Bunda? Semoga mendapat ide untuk memulai mengenalkan sayur pada anak susah makan sayur.

Bersambung.....

Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya di @tanyalienda

Anak Susah Makan Sayur dan Cara Mengatasinya yang Praktis

Bismillah...
Bayi 9 Bulan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) diperlukan untuk optimalkan tumbuh kembangnya.
Bagaimana jadwal pemberian MPASI 9 bulan ?
Pemberian MPASI 4-5 kali dalam sehari yang terdiri dari makanan utama dan cemilan.
Agar memudahkan, berikut contoh pembagian Jadwal MPASI usia 9 bulan:
ASI sesuka bayi
Pukul 09.00 : bubur susu (berbahan buah, sayur atau umbi-umbian)
Pukul 11.00-12.00 : bubur saring
Pukul 14.00 : bubur susu/puree (berbahan buah, tepung atau biskuit)
Pukul 17.00 : bubur saring.

Bahan Makanan apa saja yang boleh diberikan dalam MPASI 9 bulan?
Semua jenis makanan boleh diperkenalkan secara bertahap. Untuk lebih mudahnya, mari kita lihat tabel bahan makanan
MPASI Kenzi
Jenis Bahan Makanan MPASI 9 Bulan
Penggunaan Bahan Makanan bisa disesuaikan dengan bahan yang Bunda punya, kuncinya adalah jangan mempergunakan mentega, penambahan gula maupun garam. Gunakan ikan-ikan yang Bunda miliki tidak perlu bergantung pada ikan salmon, seperti ikan tuna, lele, dsb. Begitu juga dengan kacang-kacangan, Bunda bisa mengkombinasikan dengan kacang hijau, kacang edamame dsb.

Untuk memudahkan penyusunan menu, sebaiknya Bunda membuat Jadwal Menu MPASInya...
Mengapa perlu membuat Jadwal menu MPASI?
Hal ini untuk memudahkan Bunda menyusun Menu yang dapat penuhi kebutuhan zat gizi dan mengenali respon bayunya, sehingga apabila memiliki alergi makanan dapat diketahui lebih awal...

Bagaimana cara membuat jadwal MPASI 9 bulan homemade yang praktis?
Mari kita lihat jadwal MPASI 9 bulan Dheera
Jadwal MPASI 9 Bulan Homemade yang Praktis

Bunda, agar memudahkan bisa mencoba pengulangan dan pemberian bertahap untuk bahan makanan yang dianggap beresiko menimbulkan alergi seperti ikan, telur dan kacang-kacangan.. Bisa dilakukan 2-4 hari untuk melihat reaksi bayinya... Variasikan bahan makanan secara bergantian sehingga Si kecil terhindar dari masalah sulit makan seperti hanya mau makan dengan menu tertentu atau pilih-pilih makanan.

Bagaimana Cara Membuat Menu MPASI Homemade 9 Bulan yang Praktis?
Berikut ini saya lampirkan beberapa resep MPASI homemade 9 bulan:
#1. Puree Kombinasi
Puree Kombinasi, Alternatif Menu MPASI Homemade Bayi 9 Bulan yang Praktis

Bahan :
– 1 buah pear
– kabocha/labu parang 100 gram
– wortel 100 gram
– ASIP / Susu Formula sekitar 50ml (untuk menyesuaikan kekentalan puree).

Cara memasak :
– Kupas buah pear, kabocha dan wortel.
– Kukus ketiga bahan tersebut sampai lunak sekitar 8-12 menit.
– Kemudian haluskan ketiga bahan tersebut dengan saringan kawat atau blender.
– Campurkan ASIP/Susu Formula dan atur kekentalannya sesuai tekstur yang Bunda inginkan.

#2. Mashed Potato Brokoli Salmon
Mashed Potato Brokoli Salmon, Alternatif Menu MPASI Homemade Bayi 9 Bulan yang Praktis
Bahan :
– 1 buah kentang ukuran sedang (150 gram)
– Brokoli 50 gram
– Salmon 50 gram
– Keju 15 gram.

Cara Memasak :
– Kukus kentang, brokoli dan salmon sampai empuk.
Untuk brokoli dan salmon jangan terlalu lama mengukusnya sekitar 5-10 menit saja.
– Kemudian haluskan kentang + brokoli dengan blender atau saringan kawat
– Campurkan ikan salmon ke dalam kentang dan brokoli, kemudian aduk
– Parut keju dan taburkan di atas campuran tadi
– Agar lebih nikmat, kukus campuran tersebut sekitar 3 menit dan sajikan hangat-hangat.

#3. Tim Daging Wortel
Tim Daging Wortel, Alternatif Menu MPASI Homemade Bayi 9 Bulan
Bahan:
– 2 sdm nasi lembek
– 2 sdm ubi kuning/kentang kukus yang telah dihaluskan
– 1 sdm daging cincang kukus
– 1 sdm wortel potong tipis
– daun bawang/seledri rajang secukupnya
– 30 ml kaldu cair homemade

Cara Membuat:
– Susunlah semua bahan sesuai variasi yang diinginkan pada pinggan tahan panas, (di sini punya Daanish), saya bentuk wajah orang marah di dasar pinggan, supaya ketika dibalik wajah bisa menghadap ke arahnya.
– Kemudian siram dengan air kaldu, kukus selama 15-20 menit. Angkat dan siap disajikan selagi hangat.

Bagaimana Bunda, Sudah mendapat inspirasi untuk membuat Jadwal dan Menu MPASI homemade?
Semoga Bermanfaat...

Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya di @nurlienda 

Jadwal MPASI 9 Bulan Homemade yang Praktis

Bismillah...
Ketika bayi memasuki usia 8 bulan, bagaimana jadwal pemberian makanan pendamping ASInya?
Bayi bisa diberi 4 - 5 kali MPASI Homemade dengan rincian sebagai berikut:
- Bubur susu serelia dan atau kacang-kacangan --> 1 kali
- Nasi tim saring --> 1-2 kali
- Sayur atau buah --> 2 kali
ASI sesuka bayi.

Bagaimana contoh pembagian waktunya?
Jam         Menu
07.00       Bubur Susu
10.00       Cemilan Buah Sehat
12.00       Tim saring
16.00       Tim saring.

Contoh Jadwal MPASI 8 Bulan Homemade
Gazetta
Jadwal MPASI 8 Bulan Homemade yang Praktis
Bagaimana menunya?
MENU UNTUK BAYI USIA 6-8 BULAN
BAHAN: BUAH-BUAHAN

#1. Puree Alpukat
Zat Gizi Utama: Serat, Vitamin E
Puree Alpukat, Alternatif Menu MPASI 8 Bulan Homemade
Bahan :
1 buah alpukat matang
ASI Perahan/susu formula dicampurkan air matang secukupnya

Cara Membuat :
• Buang biji alpukat, lalu haluskan daging buahnya.
• Campurkan dengan ASI atau susu formula dengan kekentalan yang diinginkan.
Saran Penyajian: Berikan puree alpukat sebagai makanan tunggal atau campur dengan puree sayur/buah lainnya.
Variasi: Buah alpukat dikeruk halus dan langsung sajikan

#2. Puree Pisang/ Bubur Pisang Susu
Zat Gizi Utama: Potasium/Kalium
Puree pisang, alternatif menu MPASI 8 bulan homemade
Bahan:
1-2 buah Pisang Uli
2-3 sendok makan ASI Perahan

Cara Membuat:
• Pisang dikupas dan potong-potong.
• Haluskan dengan garpu/saringan kawat/blender. Tambahkan ASIP atau susu formula untuk mengencerkan. Bunda dapat menyajikan langsung kepada bayi.
Bunda dapat mengganti pisang dengan jenis buah lain seperti dengan perasan jeruk atau alpukat pada hari yang berbeda, pada bayi berusia  8 bulan fungsi gigi sudah semakin berperan, sehingga Bunda dapat memberikan buah yang lebih variatif.

#3. Bubur Kentang Ayam Brokoli
Bubur Kentang Ayam Brokoli, Alternatif Menu MPASI 8 Bulan Homemade
Bahan :
100 gram kentang
50 gram brokoli, cincang halus
50 gram daging ayam, cincang halus
1 sdm margarin
250 ml air.

Cara membuat :
1. Masukkan kentang, dan daging ayam ke dalam panci. Tambahkan air lalu masak hingga mendidih. Tutup dan biarkan hingga matang sambil diaduk-aduk. Sisihkan ketika sudah matang.
2. Tumis brokoli menggunakan margarin hingga layu, angkat.
3. Campurkan sup kentang dengan brokoli, haluskan menggunakan blender atau disaring.
4. Sajikan hangat.

Kandungan BROKOLI :
Brokoli mengandung merupakan sumber vitamin c yang baik bagi tubuh. Kandungan betacarotene yang terkan
dung dalam brokoli merupakan anti oksidan yang baik bagi bayi anda.

TIPS & TRICKS :
Agar kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air sebelum diolah lebih lanjut...

Bagaimana Bunda, sudah mendapat pencerahan tentang menu n jadwal MPASI 8 Bulan homemade?
Semoga bermanfaat...


Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya di @nurlienda 

Jadwal MPASI 8 Bulan Homemade yang Praktis

Bismillah...
Memasuki usia 7 bulan, bayi bisa dikenalkan dengan aneka Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Bagaimana Jadwal Pemberian MPASI 7 bulan?
Jadwal Permberian MPASI 7 bulan dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni:
- ASI sesuka bayi
- Bubur serealia/kacang-kacangan --> 1 kali
- Nasi tim saring --> 1-2 kali
- Sayur atau buah --> 2 kali
Untuk lebih mudahnya, Bunda bisa melihat Jadwal MPASI 7 Bulan
Ameera :
Jadwal MPASI 7 Bulan Homemade yang Praktis

Catatan singkatan dalam jadwal MPASI 7 Bulan :
BBM : Bubur Beras Merah
BBH : Bubur Beras Hitam
BBP : Bubur Beras Putih
BKH : Bubur Kacang Hijau

Mengapa jadwal MPASI 7 bulannya mengandung protein dan sayur?
Karena usus dan pencernaannya sudah berkembang sehingga aneka jenis bahan makanan seperti sayuran dan sumber protein nabati sudah bisa diperkenalkan secara bertahap...

Bahan Makanan apa saja yang boleh untuk bayi 7 bulan?
Sumber Karbohidrat : Beras (beras putih, merah), jagung, kentang, ubi jalar, singkong, havermut
Sayuran : Wortel, buncis,  labu siam, labu kuning, bayam, sawi hijau, sawi putih, pakis
Buah : Melon, jeruk (hampir jenis apa saja kata dr. Tiwi, tapi ya jangan jeruk mentah dong ya), aprikot,
Kacang-kacangan dan produk turunannya : kacang polong (edamame), tempe, tahu, kacang hijau.

Apakah boleh memberikan sumber protein hewani?
Boleh, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Proses pencernaan protein hewani cukup rumit (terutama daging sapi dan daging ayam).
Sehingga bisa ditunda pemberiannya, menjelang usia 7,5 bulan.
2. Sebaiknya bayi mengenal cita rasa makanan secara bertahap, boleh diperkenalkan sedikit demi sedikit sesuai kemampuan bayi.
3. Agar organ pencernaan tidak bekerja berat, maka dalam pemberian MPASInya diberikan dalam porsi kecil agar dapat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.

Bagaimana mengolah bahan makanan sumber pati/karbohidrat?
#Nasi : beras putih, merah, hitam --- direbus hingga empuk lalu dihaluskan
#Kentang, ubi jalar (merah,ungu, kuning), singkong --- dikupas dimasak hingga empuk lalu dihaluskan
#Jagung --- diiris dari tongkolnya dimasak hingga empuk lalu dihaluskan  
#Oat/Havermut --- dimasak hingga matang lalu dihaluskan.

Bagaimana cara memasak sayuran?
#Bayam, kangkung, sawi hijau, sawi putih, pakis --- diambil daunnya dicincang halus/dihalukan, dimasak hingga empuk.
#Wortel --- dikupas, dihaluskan/diserut, dimasak hingga empuk atau sebaliknya dimasak dulu baru dihaluskan
#Brokoli, kembang kol --- diambil daunnya, kemudian dimasak hingga empuk lalu dihaluskan
#Buncis, kacang polong --- dimasak hingag empuk atau dihaluskan
Sebaiknya komposisi sayur mencakup 3 warna / hari dengan jumlah 1.5 - 2.5 cangkir/hari.

Contoh Menu MPASI 7 bulan

Menu dan Jadwal MPASI 7 Bulan Homemade yang Praktis

Menu MPASI 7 Bulan diatas merupakan perpaduan bahan makanan sumber karbohidrat+ sayur/buah.
Sedangkan untuk menu MPASI yang menggunakan bahan makanan sumber karbohidrat+protein nabati sebagai berikut:


Resep MPASI bubur oatmeal tempe:
Bahan:
2 sdm Bubur Oatmeal
3 sdm Puree Tempe

Cara membuat:
1. Masukkan tempe kukus dalam baby food grinder, haluskan
2. Campur dengan bubur oatmeal dalam piring atau mangkuk bayi, aduk rata, sajikan hangat
3. Bisa juga puree tempenya sebagai taburan keatas bubur oatmeal, sajikan.
Sajikan segera...

Catatan:
* Bubur oatmeal bisa dibuat dari aotmeal halus atau kasar, sesuai kemampuan bayi
* Tempe bisa diganti lauk protein lain, seperti tahu putih.

Selain itu, jika Bunda ingin membuat bubur kacang hijau untuk MPASI, ada yang perlu diperhatikan dalam pengolahannya, lengkapnya disini.

Bagaimana rencana MPASInya, Bunda?
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat...

Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya di @nurlienda

Jadwal MPASI 7 Bulan Homemade yang Praktis

Bismillah...
Hari ini, 16 Oktober 2014 diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia (HPS).
Tema  tahun ini : Pertanian Berbasis Keluarga (Family farming: Feeding the world, caring for the earth)


Cara termudah yang dapat kita lakukan adalah memanfaatkan pekarangan untuk berkebun tanaman pangan... Tanaman pangan bisa berupa sayur, dan buah-buahan...
Dirumah, kami sekeluarga memiliki pohon pepaya di halaman rumah dan sayur serta bumbu seperti daun bawang, cabe rawit, tomat dsb ditanam di lantai 2, istilah ngetrennya urban farming...

Tomat Ceri Hasil Pertanian Berbasis Keluarga

Keluarga dapat memanfaatkan aneka barang bekas sebagai media tanamnya.. Tetangga Kami, Bu Cici malah membuatnya sendiri seperti ini... Sebuah vertikal garden yang aplikatif di rumah....

Pertanian berbasis keluarga, urban farming

Hasil pertanian berbasis keluarga ini lebih terjamin kualitasnya... Karena, kita pasti memberikan pupuk terbaik (pupuk alami, pupuk kandang misalnya), terbebas dari pestisida dan pencemaran kimia lainnya.. Kesegaran sayur dan buah pun lebih terasa.. Rasa alami, tanpa suntikan pemanis pada buah, maupun bahan tambahan lainnya....

Selanjutnya, tinggal Bunda yang mengolah bahan makanan hasil pertanian berbasis keluarga untuk bayi, anak-anak maupun anggota keluarga lainnya... Hasilnya bisa dikreasikan menjadi aneka makanan seperti berikut ini:

Spaghetti Saus Santan sebagai hasil kreasi pertanian berbasis keluarga

Selain itu Bunda bisa mengkreasikan menjadi bekal anak sekolah, maupun suami..
Membuat bekal makanan sehat bergizi melalui pertanian berbasis keluarga yang bisa diterapkan di setiap rumah...

Bekal Sarapan Sehat bergizi melalui pertanian berbasis keluarga

Mohon tidak makan berlebihan ya...
Kelebihan makan beberapa kalori merupakan hak orang lain loh..
Dan Bantu Bumi agar tetap seimbang....

Menu diatas cocok untuk bekal makanan sehat bergizi melalui pertanian berbasis keluarga...
Kelihatannya lezat kan?
Mudah dibuat dan bergizi pula... Kurang apa coba? :')
Nah....
Apakah Bunda menyukai kegiatan berkebun?
Apabila iya, tanaman apa yang menjadi favorit Bunda?
Semoga Bermanfaat....


Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter Saya di @nurlienda

Bekal Makanan Sehat Bergizi melalui Pertanian Berbasis Keluarga

Langkah Cuci Tangan Panduan WHO untuk Anak Maupun Dewasa

Bismillah..
Mencuci tangan jauh lebih penting ketimbang berusaha membasmi semua kuman yang ada di lingkungan Anda, ujar Charles Gerba, Ph.D., mikrobiologis dari University of Arizona. Dalam penelitiannya tentang kuman yang paling banyak mendekam di tempat umum, ternyata lantai toilet, keran di wastafel serta wastafel itu sendiri adalah tempat paling jorok. Di sekolah, alat-alat tulis adalah 'hot spot' di mana kuman berada (dan sering berpindah tangan!). Sementara di rumah, remote TV bisa jadi 'berlimpahan' kuman seperti juga spon cuci piring yang dinyatakan lebih penuh mikroba dibandingkan kloset.  
Oleh karenanya, Mari kita galakkan gerakan mencuci tangan dengan sabun untuk kurangi risiko terkena diare dan penyakit lainnya...

Cuci Tangan untuk Anak, Pentingkah?
Tahukah Bunda?
Sekitar 760.000 balita meninggal tiap tahunnya karena diare.
"Saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan."
Sumber : Journal of Environmental Research and Public Health


Mari tanamkan ide mencuci tangan agar datang dari dirinya sendiri, kemungkinan besar anak akan menjadi lebih mudah (dan suka) mencuci tangannya.
Bagaimana dengan Bunda?
Bukankah Bunda yang paling sering memeluk, mencium, dan membelai Si Kecil?
Jangan-jangan Bunda yang 'mengantarkan' kuman-kuman itu padanya?

Cuci Tangan Untuk Anak, Pentingkah ?

Jadi... Ayo Bun, cuci tangan sesering mungkin. Mulai dari Sekarang!
Sudahkah Bunda dan Putra/inya mencuci tangan hari ini?



Ingin ngobrol dengan saya? Follow Saya di Twitter: @nurlienda    


Cuci Tangan Untuk Anak, Pentingkah?

Bismillah...
Bayi terus mengalami pertumbuhan...
Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya pun semakin meningkat...
Jika sebelumnya telah dibahas pada usia 0-9 Bulan
disini 
Pada kesempatan ini akan dibahas Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya untuk bayi yang berusia 9-12 bulan.

Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya Bagian 2

BAYI ANDA SUDAH BISA menggerakkan lidah dari sisi kiri ke sisi kanan mulut.
Ia juga sudah memiliki beberapa gigi sehingga sudah mampu menggigit makanan lunak dan mengunyah. Kekuatan tangannya pun sudah cukup untuk mulai memegang makanan bertekstur halus yang sudah dipotong kecil dengan ibu jari dan telunjuk, dan kemudian menyuapnya ke mulut. Pastikan untuk tidak memberinya makanan yang terlalu besar atau keras, karena ia bisa tersedak. Biarkan ia belajar makan sendiri walaupun ia masih melengkungkan tangannya ketika memegang sendok.

Ajarkan Bayi Makan Sendiri Agar Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya Optimal
Biarkan ia minum dari cangkir berpegangan (Sippy Cup). Dengan cara ini Bayi belajar menggenggam lebih baik. Kordinasinya pun dilatih untuk menelan minuman dan bernafas.

Minum di Gelas Berpegangan Bantu Optimalkan Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya

Bayi hanya perlu sedikit bantuan Bunda, karena kini ketika sedang minum rahangnya tak lagi bergerak-gerak. Walaupun ketika minum, kordinasi antara menghirup air, menelan dan bernapas belum terlalu baik.

Apa yang perlu dihidangkan untuk bayi yang berusia 9 bulan keatas?
HIDANGKAN: buah lunak potong atau dihaluskan,

Buah Potong, Optimalkan Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya

Sayuran rebus lunak, potongan roti, krakers, potongan keju, ASI, jus buah dalam cangkir. Bayi sudah bisa makan nasi tim tanpa perlu saring, yang membuat jonjot-jonjot usus bayi terangsang untuk tumbuh lebih sempurna.

Umur 10 bulan waktu kritis bayi, diharapkan sudah bisa makan dengan aneka tekstur makanan. MPASI semi-padat (“lumpy” solid food) hingga padat. Oleh karenanya, mulai kenalkan makanan lembek tanpa saring di umur 9 bulan. Jika terlambat menaikkan tekstur makanan maka anak akan semakin sulit memakan makanan yang lebih padat. Umur 12 bulan sendi rahang bayi telah stabil dan mampu melakukan gerakan rotasi sehingga sudah bisa lebih baik dalam mengunyah tekstur makanan MPASI kasar. Pada saat ini bayi telah siap memakan makanan meja sesuai yang dimakan oleh keluarga.

Jika bayi dipaksa makan makanan padat dini-sendiri contohnya seperti dalam baby led weaning harus diperhatikan juga risiko tersedak yang masih sangat besar. Bundanya sudah bisa manuver Heimlich belom nih? Banyak loh bayi yang berakhir mengenaskan karena tersedak.

Heimlich Maneuver, Cara Atasi Bayi tersedak Ketika Proses Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya

Bagaimana Bunda? 
Sudah mendapat pencerahan mengenai Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya untuk usia 6-12 Bulan?
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat....


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda 


Perkembangan Makan Bayi Menurut Kemampuan Fisiknya Bagian 2

Bismillah...
Bayi sedang mengalami masa pertumbuhan yang pesat ketika berusia 0-5 tahun. Pada masa tsb baik bayi maupun balita rentan terkena anemia. Faktanya, Prevelensi anemia pada balita mencapai 30 - 40% berdasarkan hasil penelitian oleh beberapa lembaga kesehatan di Indonesia.
Apakah Anemia itu?
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar sel darah merah atau hemoglobin (Hb) di bawah normal. Sedangkan Anemia Defisiensi Besi merupakan anemia yg disebabkan kurangnya zat besi untuk mensintesis hemoglobin.
Pada bayi maupun balita, Anemia Defisiensi Besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan serta mempengaruhi fungsi tubuh secara normal. Bayi dan balita akan mudah terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh.

Berapa batasan normal kadar Hb?
Batasan normal kadar hemoglobin anak 6 bulan s/d 6 tahun adalah 11 mg/dl
(Sumber WHO)

Apa penyebab terjadinya anemia?
Menurut penelitian di negara berkembang, bayi yang lahir dari ibu penderita anemia kemungkinan akan menderita Anemia Defisiensi Besi, berat badan lebih rendah, premature dan meningkatnya mortalitas (Acedemi of Sciences 1990). Penyebab Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan balita adalah:
1. Balita kurang mendapat sumber zat besi pada makanannya.
2. Pola makan sebagian besar terdiri dari nasi dan menu yang kurang beragam.
3. Cadangan zat besi waktu lahir tidak cukup karena berat lahir rendah, lahir premature, kembar,ibu waktu mengandung menderita anemia dan pada masa fetus kehilangan darah saat atau sebelum persalinan.
4. Bayi dan Balita mengalami pertumbuhan cepat.
5. Absorsi kurang karena diare menahun, sindrom malabsorbsi, dan kelainan saluran pencernaan.
6. Adanya infeksi menahun dan kehilangan darah.
7. Infeksi parasit seperti cacing tambang.

Berapakah kebutuhan zat besi bayi dan balita?
0-6 bulan memerlukan 0.27 mg/hari,
7-12 bulan memerlukan 11 mg /hari,
7 mg/hari untuk usia 1-3 tahun,
10 mg/hari untuk usia 4-8 tahun

Bagaimana gejala bayi maupun balita yang mengalami anemia? 
Bayi dan Balita yang menderita anemia defisiensi besi akan terlihat pucat, lesu, dan tidak bergairah. Jika tidak segera diatasi, balita tersebut akan mengalami ganguan tumbuh kembang seperti gangguan nafsu makan, kuku seperti sendok, dan ganguan belajar. Tranfusi darah tidak rutin diberikan pada balita dengan anemia defisiensi besi, kecuali dia mengalami keadaan yang berat atau kadar Hbnya
sangat rendah.

Bagaimana cara pengobatan anemia?
Pengobatan anemia defisiensi besi, yang utama adalah pemberian obat yang mengandung zat besi dan makanan yang banyak mengandung zat besi. Seperti, daging berwarna merah, hati ayam, sayuran hijau dsb. Periksalah kandungan Hb dalam darah bayi dan balita. Jika ternyata Hb-nya sangat rendah, mungkin memang perlu tranfusi darah.

Makanan apa saja yang mengandung banyak zat Besi?

Bersambung....

Anemia pada Bayi dan Balita serta Cara Menanganinya

Bismillah...
Ketika bayi berusia 6 bulan, ia membutuhkan asupan gizi selain ASI.
Kebutuhan Gizi bayi meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya menurut usia...
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat rinciannya sebagai berikut:
Kebutuhan Gizi Bayi menurut usia bayi dan pemenuhan gizi bayi dari ASI (%) :
0-6 bulan 100%
6-9 bulan 70-60%
9-12 bulan 55%
>12 bulan 30%.
Oleh karenanya, dibutuhkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas yang menjadi poin ke-3 dalam Standar emas makan bayi.


Dalam menyiapkan MPASI Bayi 6 Bulan, Apa saja makanan yang bisa diberikan untuk makan selama sebulan?
Berikut list Bahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) 6 Bulan:
Buah: Alpukat, Melon, Pisang, Pepaya, Pear, Jeruk baby. Alpukat, Pisang, dan Pepaya mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi usia 6 bulan, rasanya pun lezat, sehingga tepat untuk MPASI pertama. Pisang ambon yang manis kaya akan kalium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, sedangkan pepaya kaya serat, dan avokad kaya asam lemak tak jenuh.

Puree Alpukat sebagai Menu dalam Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade

Menurut Leanne Cooper, pengarang buku What Do I Feed My Baby: A Step-by-Step Guide to Solids (DK Publishing, London, 2010), lemak pada alpukat menyerupai lemak dalam ASI. Lemak tak jenuh sangat baik untuk pertumbuhan otak bayi. Untuk bayi 6 bulan, saran penyajiannya dalam MPASI adalah hancurkan alpukat menggunakan sendok, campur dengan ASI.
Sayur: Kabocha, Kentang, Timun Jepang, Wortel.

Puree Wortel sebagai Menu dalam Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade

Wortel diberikan pada usia 6 bulan karena mudah dicerna dan kaya akan vitamin A (betakaroten) yang bagus untuk mata serta sebagai antioksidan.

Serelia: Bubur beras merah, Beras putih, Beras merah, dan Tepung maizena. Selain bukan pencetus alergi, kelebihan lain dari bahan makanan sumber karbohidrat untuk MPASI ini adalah kaya akan asam amino yang bermanfaat untuk pembentukan jaringan tubuh. Jadi, bahan makanan ini menjadi pilihan untuk pembuatan MPASI.

Protein Nabati : Bubur Kacang Hijau. Sebagai MPASI perkenalan awal di usia 6 bulan adalah kacang hijau dengan cara dihaluskan. Kacang hijau mengandung sedikit serat sehingga mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi dan tidak menyebabkan perut kembung. kacang-kacangan juga tinggi protein dan serat. Kacang-kacangan memberikan rasa gurih dan manis pada MPASI.

Lalu, Bagaimana Jadwal Pemberian MPASI Bayi 6 Bulan?
Ketika berusia 6 bulan, jadwal MPASI secara ringkas adalah sebagai berikut:
- ASI sesuka bayi
- Bubur serelia (tepung beras) atau bubur kacang-kacangan (kacang hijau) --> 1 kali
- Sayur atau buah --> 1 kali.
Jam pemberian MPASI bisa diberikan pada pagi dan siang hari atau pagi dan sore hari. Yang penting jarak dari memberi ASI dan MPASI jangan berdekatan minimal 1 jam sebelumnya....

Perlukah membuat Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade?
Pembuatan MPASI untuk sebulan memudahkan Bunda untuk berkreasi dan mengecek respon Bayi.
Berikut Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Kenzi
Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade

Jadwal diatas, bisa menjadi bahan inspirasi untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Putra/Putri Bunda...
Bagaimana Bunda?
Apakah sudah dapat ide untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulannya?
Semoga Bermanfaat....

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda


Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade yang Praktis

Bismillah...
Bayi dan anak paling rentang terkena diare. Pada saat pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), diare juga sering dikeluhkan oleh Bunda. Diare terjadi karena beberapa faktor diantaranya adalah tertular kuman-kuman penyebab diare melalui makanan yang tercemar yakni yang mengandung virus (sekitar 50 - 70%) Rotavirus, bakteri (25%) E.Coli, shigela vibriocholera, salmonela, serta protozoa (5%) cryptosporidium.

Kapan terjadinya diare yang paling sering?
Ketika anak berusia 0-2 tahun.


Apa akibat dari bayi dan anak terkena diare?
Bayi maupun anak akan kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit tubuhnya karena muntah dan diare yang cair. Mereka menjadi dehidrasi, mulai dari dehidrasi ringan sampai dehidrasi berat, bahkan sampai kematian. Pada dehidrasi ringan, berat badan (BB) anak turun sekitar 0 - 5%, namun ia masih bisa beraktivitas (misalnya, jalan-jalan). Pada dehidrasi sedang, BB anak akan turun sebanyak 5 - 10%, ia merasa kehausan dan masih bisa duduk. Jika sudah dehidrasi berat, BB anak turun lebih dari 10%. Selain itu, ia merasa lemas, haus berat dan sering mengigau.

Bagaimana cara menanganinya ketika diare?
1. Mengganti cairan yang hilang dengan pemberian cairan oralit, yang kebutuhannya tergantung dari berat ringannya dehidrasi yang dialami anak.
2. Secepatnya memberi zat gizi setelah muntahnya berhenti. Berikan ASI atau pengenalan kembali secara lengkap makanan anak setelah 4 jam rehidrasi. Setelah 4 jam, anak memang dianggap sudah kembali ke BB semula.
3. Anak tidak boleh dipuasakan. Teruskan pemberian makanan sesuai umur anak dengan menu yang sama ketika ia sehat. Ini dilakukan untuk mengganti zat gizi yang hilang. Sebaiknya makanan diberikan sedikit tapi sering.
4. Berikan anak suplemen Zinc untuk meningkatkan kekebalan dinding usus besarnya. Zinc

Perlukah membawa bayi ke dokter? 
Tergantung penyebab dan kondisi dehidrasinya. Bila penyebabnya adalah virus serta dehidrasinya termasuk ringan atau sedang, anak bisa dirawat di rumah. Namun, jika mengalami dehidrasi berat, ia perlu dirawat di rumah sakit.

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @nurlienda

Diare pada Anak dan Cara Menanganinya

Bismillah...
Pengetahuan orangtua sangat dibutuhkan untuk membimbing bayi serta menyediakan makanan yang sesuai dengan kematangan oral fisiologis anak. Istilahnya adalah perkembangan makan bayi menurut kemampuan fisiknya. Kemampuan makan bayi berhubungan dengan kemampuannya menelan, mengunyah dan mencerna.  Mulai dari mengonsumsi ASI hingga berpindah ke makanan padat, itu adalah serangkaian proses yang berkembang secara perlahan, sehingga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa. Apa saja hal yang harus diperhatikan dan lakukan agar rangkaian proses ini dapat dilewati dengan baik? Berikut penjelasannya...


# Usia 0 – 6  bulan
BAYI ANDA SUDAH BISA menyusu! Bayi Anda dibekali refleks rooting –ia akan mengikuti arah jari bila Anda meletakkan jari di pipinya–  dan refleks membuka mulut, seakan-akan mencari puting susu ibunya. Semua ini mempermudah bayi untuk menyusui. Kedua refleks ini diikuti dengan kemampuan menelan yang dipicu dengan kemampuannya menghisap, dibantu dengan lidah yang memiliki kemampuan mendorong untuk mempermudah proses awal ini. Semakin lama refleks-refleks dasarnya semakin terintegrasi dan sedikit demi sedikit mulai mengembangkan pola menghisap dan menelan diselingi dengan bernapas dengan lebih baik.  Semakin lama refleks menghisap mulai menghilang, digantikan dengan tindakan yang lebih bertujuan sifatnya.  
HIDANGKAN: ASI saja!

# Usia 6 – 9 bulan
Bayi umur 5 bulan baru belajar menggerakkan sendi rahangnya dan makin kuat refleks hisapnya. Pada saat bayi berusia 6 bulan, BAYI ANDA SUDAH BISA dan siap menerima makanan padat, makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia ini bayi mulai tumbuh gigi, gerakan rahangnya tidak lagi menyatu dengan gerakan lidah dan mulut. Lidahnya bisa bergerak ke segala arah.   Bayi umur 7 bulan bisa membersihkan sendok menggunakan bibirnya. Bayi saat ini bisa menggerakkan sendi rahang naik-turun juga gigi masih sedikit pun biasanya baru punya gigi seri yang bertugas memotong bukan menggilas makanan, sehingga proses mengunyah dan hasil partikel kunyahan masih kasar. Pada saat ada makanan disuapkan ke dalam mulutnya dengan sendok, mulutnya akan membuka hingga sendok memasuki mulutnya. Bibir bawah akan menarik kedalam membantu memindahkan makanan  dan bibir atas membersihkan makanan di atas sendok. Mulai saat ini, variasikan asupan makanan supaya anak terbiasa mencoba berjenis-jenis makanan sejak awal. Makanan padat pertama yang dapat dicobakan adalah bubur susu. Setelah sebulan atau lebih dan bayi tidak ada masalah dengan asupan pertamanya, cobakan bubur atau tim saring. Mulai umur 8 bulan bayi telah mampu menggerakkan lidah ke samping dan mendorong makanan ke gigi-geliginya, makin stabil menjaga keseimbangan dan memegang sehingga dia sudah bisa menggenggam makanan finger food.

Pada Tahapan Perkembangan Makan Bayi yang berusia 8 bulan, Finger food sudah bisa diberikan karena kemampuan fisiknya yang mampu mengunyah makanan yang bertekstur halus dan berusaha menggigitnya, semakin dapat mengunyah makanan dengan rahangnya walau giginya belum tumbuh sempurna

Bayi sudah bisa menggenggam kue atau finger food yang bertekstur halus dan berusaha menggigitnya, semakin dapat mengunyah makanan dengan rahangnya walau giginya belum tumbuh sempurna. Perlu bersabar ketika menyuapinya karena ia suka memindahkan makanan di dalam mulutnya dengan bantuan lidah. Ia juga baru belajar mengoordinasikan keterampilan antara menghirup air, menelan dan bernapas sehingga membutuhkan training cup atau sippy cup untuk membantunya belajar minum dengan lebih baik. Pada usia ini, bayi pun sudah bisa duduk tegak di kursi makannya (high chair).
HIDANGKAN:  Sereal bayi kaya zat besi, pure, sayur dan buah saring, serta bubur saring.
Bagaimana dengan Bunda?

Bersambung...


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @nurlienda

Perkembangan Makan Bayi menurut Kemampuan Fisiknya

Bismillah...
Ketika MPASI 10 bulan, bayi terkadang melakukan Gerakan Tutup Mulut alias GTM.
Bagaimana solusi atasi GTM ?
disini
Salah satu poin utama Tips atasi GTM adalah Jadwal Pemberian MPASI.
Bagaimana cara penentuan pemberian MPASI yang baik?
Caranya adalah dengan mulai mengenalkan anak waktu makan, mulai dari makan pagi, makanan selingan pagi, makan siang, selingan sore dan makan malam.
Contoh Jadwal MPASI bagi usia 10-12 bulan:
Pukul 06.00 atau setelah bangun tidur: ASI
Pukul 08.00 : Bubur Jagung + Labu Siam
Pukul 10.00 : Buah atau Biskuit
Pukul 12.00 : Nasi Tim Buncis Jagung Manis
Pukul 13.00 : ASI
Pukul 14:00 : Biskuit
Pukul 16.00 : ASI
Pukul 18:00 : Tim Roti Pisang Keju
Pukul 19:00 : ASI
Catatan, ASI diberikan semaunya anak, tetapi ketika mendekati waktu makan, jangan berikan anak ASI sekitar 30-60 menit sebelumnya. Agar anak tidak kenyang sebelum makan dan mengetahui konsep rasa lapar dan kenyang.
Berikut contoh Jadwal dan Menu ASI 10 Bulan Kenzie
Jadwal MPASI 10 Bulan Homemade yang Praktis

Penjadwalan MPASI dilakukan untuk membiasakan bayi makan secara teratur sebagai bagian dari kebiasaan makan yang baik. Namun demikian, Bunda juga perlu fleksibel, memperhatikan respon dan keinginan anak tentang waktu makannya.. Misalnya ketika anak tidak mau makan, coba dicek, apakah moodnya bagus, cara pemberiannya seperti apa dan bagaimana responnya ketika melihat menu yang Bunda siapkan.

Tips agar anak mau disuapi :
Sediakan finger foods, yakni makanan yang dapat digengam anak. Finger foods ini bisa berupa sayur yang dikukus yang dimakan bersamaan dengan makanan utama. Misalnya brokoli, kembang kol, kentang, wortel yang dikukus. 

Finger Foods, Alternatif dalam menyiasati anak GTM dan Menu MPASI 10 bulan Homemade

Bunda juga bisa memberikan buah potong. Caranya adalah dengan memotong buah berbentuk dadu atau seukuran ibu jari dan diletakkan dalam piring makannya, terpisah dengan makanan yang akan disuapi oleh Bunda...
Bagaimana Bunda? Semoga bayinya bisa menikmati suasana makan dengan riang dan makan dengan lahap...


Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya di @nurlienda  


Jadwal MPASI 10 Bulan Homemade yang Praktis

Bismillah...
Setelah sebelumnya membahas MPASI Panduan WHO
disini 
Bagaimana dengan MPASI Food Combining yang hangat diperbincangkan...

MPASI WHO atau Food Combining yang Cocok untuk Bayi 6 Bulan?

Panduan MPASI (Food Combining) dari Bapak Wied Harry Apriadji :
Buah segar sebagai makanan pertama bayi
Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semi-digested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.

Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan.

Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.

Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya. Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb :

Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis
Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
Pepaya
Alpukat
Melon: Melon hijau, melon jingga
Semangka : Semangka merah, semangka kuning
Apel manis contohnya apel merah Red Delicious
Pir Manis contohnya pir Yangli
Pisang: Pisang ambon
Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi

Gula dan garam
Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda.

Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi, kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna, beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.

Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.

Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.

Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.

Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
Makanan sumber pati
Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
Kentang
Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu
Singkong: Singkong mentega/kuning
Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa
Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini
Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya)
Havermut : quick cooking oats
Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum)
Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)

Sayuran yang aman diberikan pada bayi
Bayam (merah ataupun hijau)
Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda
Wortel
Tomat : Tomat merah
Brokoli
Kembang kol
Buncis: Buncis muda atau buncis baby
Kacang polong segar/beku

Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein
Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya.

Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) —- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy—- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur).

Sumber protein yang aman untuk bayi
Telur : Terutama kuning telur
Hati : Hati ayam, hati sapi
Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,
Ikan marlin, ikan tenggiri
Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, misal merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
Kacang tolo.
Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan-pelan menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)

Jadwal pemberian makanan pendamping ASI
Jenis makanan dan Frekuensi pemberian pendamping ASI berdasarkan umur bayi
6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal, yaitu setelah bangun tidur)
7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali.

Hm, itu menurut Pak Wied Harry Apriadji. Jika dikaji dari sisi kebutuhan gizi bayi, jika susunannya seperti diatas, bayi rentan terkena Anemia Defisiensi Besi (ADB), terutama untuk bayi antara usia 6-12 bulan itu sangat tinggi di Indonesia, yaitu lebih dari 40%. Karena menunda pemberian sumber protein. Padahal sistem pencernaan bayi diatas 6 bulan sudah bisa menerima dan menyerapnya loh...
Asalkan pemberiannya tepat, mulailah dari protein yang rendah resiko alergi seperti tahu, tempe, ayam, telur dsb. Selain itu, bayi memerlukan energi lebih banyak di saat usianya 6 bulan ke atas, penundaan karbohidrat kompleks akan membuat asupan energi dan seratnya rendah, padahal bayi memerlukan komponen tersebut agar pencernaannya sehat...

Tinggal Bunda memilih saja, semua pilihan tergantung Bunda..
Karena sesungguhnya masa pemberian MPASI adalah masa anak belajar makan.. Mengenal aneka tekstur, rasa dan aroma makanan disamping dibutuhkan untuk optimalkan tumbuh kembang yang berada pada periode emasnya...


Ingin ngobrol lebih lanjut? Follow saya di twitter @nurlienda


MPASI WHO atau Food Combining yang Cocok untuk Bayi 6 Bulan?

Bismillah....
Gerakan Tutup Mulut alias GTM sering dialami bayi maupun balita. Saat MPASI maupun ketika balita belajar makan. Kenapa bisa GTM?


Banyak faktor yang menyebabkan bayi atau balita melakukan GTM. Mulai dari trauma makan, bosan, gak suka makanan atau proses makan, tumbuh gigi, sakit, sariawan, atau memang tidak lapar..
Nah gimana dong caranya biar anak stop GTMnya?
Bunda jangan panik, ketika panik, Bunda akan cenderung permisif terhadap cara makan anak, yang penting ‘zat gizi’ masuk. Mulai dr kasih susu, blenderin smua makanan, kasih aneka macam multivitamin ‘penambah nafsu makan’, makan di dpn tv/mainan, keliling komplek dsb. Jangan cari jalan pintas, Mengenalkan kebiasaan makan yang baik sama pentingnya dengan memberikan sumber zat gizi.
Dalam dunia parenting, anak bisa karena biasa, jika tidak bisa-bisa, ya tugas kita untuk mencari cara ‘sehat’ untuk membiasakan... It's not easy... Kadang keliatannya almost impossible. Welcome to the parenting world...

Tips Atasi #GTM #MPASI dirangkum lengkap di materi #KelasMPASI AIMI yang baru :

1. Temukan apa yg ia sukai. Caranya? Variasikan menu makanan. Makanya masak yang simpel saja, yang penting variatif

2. Suasana HARUS ceria. Kayak mau ngajak yang seru-seru gitu loh… Jika Bunda/mbaknya belum apa-apa sudah stres, bermuram durja, kira-kira bayinya gimana?

3. Ajak makan bersama keluarga.
Ingat masa-masa umur 5-6 bulan, dia melihat orang makan ikut mangap-mangap, kadang sampai ngerebut makanankan? Acara makan bersama menyenangkan untuk anak-anak, karena mereka memang senang kebersamaan... Bonusnya mudah-mudahan meniru adab makan & ngiler sama makanannya...

Jika jadwal makan keluarga (orangtua) tidak berbarengan dengan jadwal makan anak, tidak mengapa, dudukkan anak di tempat kita makan, kasih piringnya dengan makanannya.. Ini mancing dia mau makan secara tidak disadarinya...

GTM, Bagaimana solusinya ?

Terserah itu makanan mau diapain si bayi. Yang penting dia bersahabat sama tempat makan, kegiatan makan, makanan...

4. Jangan maksa anak menghabiskan porsi tertentu.
Hargai seleranya... Biar dia mengenal rasa lapar dan kenyang...
Jika dia tidak mau makan atau cuma makan sedikit, tanya/bilang baik-baik “sudah kenyang ya?” Supaya dia tau konsep tsb.

5. Fleksibel mengatur jadwal makan.
Kasih makan saat baayi tidak mengantuk dan moodnya bagus. Jangan berdekatan dengan jadwal minum ASI.

6. Batasi waktu makan maksimal 30 menit.
Jika makannya hanya sedikit, tetap senyum, ajak berdoa, kemudian bersihkan tangan+bajunya. Tawarkan lagi nanti..
Jangan nyuapin berjam-jam. bayangkan jika 3 kali makan masing-masing 2 jam = 6jam. Bayangkan anak jadi tidak tidur bisa 12-14jam/hari. Jadi setengah waktu bangunnya untuk makan? How boring!

Hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk membangun ‘citra’ baik kegiatan makan di benak anak:
1. Masukkan cerita makan dalam banyak kesempatan menarik. Liat kucing “halo kucing, sudah makan belum?”.
2. Baca buku yang ada gambar hewan lagi makan. Misalkan ada gambar ayam lagi makan “waaa ayam pinter ya makannya, pantes sehat” dst…
3. Jika senggang, ajak anak ikut nyiapin makanan. Ini berlaku untuk anak diatas satu tahun. Di dapur, kasih mangkok isi air+sayuran. “Bantu bunda cuci sayur untuk ayah ya”...
4. Jangan suka kasih rewards makanan tertentu jika dia mau makan makanan lain. Misal, hadiah coklat jika makan sayur. Itu akan mendorong anak jadi pemilih makanan alias picky eater karena kita memberi ‘nilai lebih’ pada makanan yang jadi rewards dan memberi kesan ‘beban’ pada si sayuran.

Hm, bagaimana Bunda? apa Bunda sudah mencobanya?
Moga aksi GTMnya segera berakhir ya....

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @nurlienda

GTM, Bagaimana solusinya ?

Bismillah...
Mengingat kembali menu MPASI Perdana...
Apa yang akan Bunda berikan saat MPASI perdana?
Saya memberikan Bubur susu beras merah, Bun...
Bubur beras merah homemade tepatnya.
Cara membuat tepung beras merah:
1. Beras merah (baiknya yang organic) cuci bersih, tapi jangan kelamaan nyucinya supaya kandungan zat gizi yang adad di dalamnya tidak hilang.
2. Haluskan beras merah hingga menyerupai tepung, saya menggunakan blender bersih untuk proses ini.
3. Kemudian beras merah yang sudah halus diayak, setelah itu dihaluskan lagi jika dirasa perlu
4. Sangrai tepung beras merah agar tahan lama.


Bubur Susu Beras Merah
Bubur susu ini adalah makanan padat pertama yang saya berikan kepada bayi 6 bulan. Waktu pertama kali belajar makan, porsi tepung beras merah yang saya gunakan adalah sebanyak 1 sendok teh. Setelah bayi terbiasa makan, porsinya diperbanyak… Sekarang porsinya hampir 2 sendok teh.

Cara membuat bubur susu beras merah:
1. Ambil tepung beras merah sekitar 1 sendok teh. Larutkan bersama 120 ml air putih matang.
2. Panaskan larutan tersebut di atas api sedang sambil diaduk hingga mengental.
3. Angkat bubur beras merah, tunggu hingga suhunya agak hangat (jangan sampai dingin ya..). Bubur susu pun siap diberikan ke bayi.
4. Sebelum diberikan, tambahkan ASI ke dalam bubur beras merah tergantung kebutuhan bayi. Kalau saya, sekarang ini sudah tidak dicampur ASI lagi, soalnya nih bubur beras merah kalo dicampur sama ASI sedikit saja sekitar 5-10 cc.

Bubur beras merah ini disenangi bayi, teksturnya yang pas juga kandungan gizinya yang cukup untuk awal MPASI bayi 6 bulan.
Bagaimana dengan Bunda?
Menu MPASI perdana apa yang diberikan Bunda saat itu?


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @nurlienda

Bubur beras merah untuk bayi 6 bulan, MPASI Homemade yang praktis dan bergizi

Bismillah...
Bayi memasuki usia 6 bulan, tapi bingung untuk Makanan Pendamping ASI (MPASI)nya?
Coba sediakan kacang hijau... Kacang hijau rendah alergi, jadi aman untuk bayi 6 bulan.
Kenapa kacang hijau?
Kacang Hijau merupakan famili dari leguminoseae yaitu polong-polongan. Kandungan protein yang ada dalam kacang hijau cukup tinggi. Kacang hijau juga salah satu sumber mineral yang penting, selain itu banyak zat gizi yang dikandungnya seperti:
1. Protein Tinggi
Protein yang terkandung dalam kacang hijau sebanyak 24%. Dalam menu sehari-hari, kacang-kacangan sebagai alternatif mendapatkan protein nabati yang terbaik. Kacang hijau juga berfungsi dalam pertumbuhan sel tubuh, salah satunya sel rambut, yang sangat memerlukan asupan gizi terutama protein.
2. Lemak
Kadar lemak yang dimiliki kacang hijau tersebut sangat rendah. Kandungan lemak dari kacang hijau terdiri dari 23% asam lemak jenuh dan sisanya 73% nya asam lemak tak jenuh. Hal itu menyebabkan makanan yang berbahan dasar kacang hijau tidak mudah basi. Kandungan lemak tak jenuh sangat penting bagi kesehatan jantung. Selain itu, lemak juga dibutuhkan untuk perkembangan sel syaraf otak bayi.
3. Kalsium dan Fosfor
Kandungan kalsium dan fosfor di dalam kacang hijau sangat bermanfaat untuk tulang. Apalagi usia 6 bulan adalah masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Serat
Kandungan serat yang terdapat pada kacang hijau dapat membantu melancarkan juga menjaga kesehatan pada saluran pencernaan bayi.
5. Karbohidrat Kompleks.
Ketika mengkonsumsi olahan kacang hijau, biasanya akan terasa kenyang yang lebih lama. Itu dikarenakan karbohidrat kompleks lebih lama dicerna oleh tubuh, sehingga energi yang kita hasilkan lebih stabil.
6. Vitamin B1
Vitamin B1 yang terkandung dalam kacang hijau sangat bermanfaat bagi pertumbuhan, meningkatkan nafsu untuk makan, sumber energi bagi tubuh juga memaksimalkan sistem kerja syaraf. Selain itu vitamin B1 merupakan vitamin penting untuk metabolisme makanan pada bayi agar sempurna.
7. Vitamin B2
Penyerapan protein dalam tubuh dapat dibantu dengan vitamin B2 ini. Sehingga tubuh lebih gampang dalam menyerap protein.

Bagaimana mengolah kacang hijau sebagai MPASI ?
Buatlah tepung kacang hijau terlebih dahulu, Hal ini agar tepung kacang hijau bisa digunakan lebih lama dan lebih praktis. Atau gunakan kacang hijau kupas.

Bagaimana cara membuat tepung kacang hijau?
1 cup kacang hijau dijemur. Kemudian haluskan kacang hijau yang sudah di jemur dengan grinder lalu sangrai. Simpan di wadah kedap udara. Tepung kacang hijau bertahan hingga 3 minggu. Untuk memastikan kualitasnya, cium aroma tepungnya, jika dicium saja aromanya sudah tidak enak, jangan dipakai lagi..

Resep Puree Kacang Hijau Kupas


Bahan:
Kacang hijau kupas 25 gram
ASI Perahan 10-25 cc

Cara Membuat :
1. Kacang hijau kupas direbus sampai empuk.
2. Kemudian saring kacang hijau matang dari air rebusan.
3. Kacang hijau rebus yang masih basah itu diblender sampai halus
4. Hasil blender kacang hijau yang bertekstur boleh disaring lagi supaya lebih halus
5. Kalau kurang encer bisa ditambahkan ASI sekitar 10-25 cc.

Untuk 2 porsi pemberian

Bagaimana dengan Bunda?
Pilih kacang hijau kupas atau tepung kacang hijau?


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @nurlienda

MPASI Bayi 6 Bulan berbahan dasar Kacang Hijau, Praktis dan Bergizi

Bismillah...
Setelah membahas 5 poin mengenai
panduan Makanan Pendamping ASI berdasarkan WHO, Pedoman MPASI yang praktis dan berkualitas untuk bayi 6 bulan bagian akhir ini merupakan penutup dan penting diperhatikan, yakni Higienitas MPASI.

Higienitas pada masa pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi sangatlah penting. Pemberian MPASI sangat rentan terkena diare sehingga ibu harus memastikan kebersihan makanan, air yang digunakan, alat makan, proses memasak dan tangan (pemberi makan maupun bayi). Cuci tangan ibu dan bayi dengan air serta sabun saat mau memasak, mau makan dan setelah dari toilet (sabun biasa saja, tidak perlu sabun anti bakteri).

Cuci tangan dengan sabun untuk menyiapkan MPASI berdasarkan WHO, Pedoman MPASI yang praktis dan berkualitas untuk bayi 6 bulan


Disarankan menggunakan peralatan makan yang mudah dibersihkan seperti cangkir, mangkok dan sendok, bukan botol-sendok, dot atau pipet. Makanan bayi bisa disimpan di kulkas dalam rentang yang tidak terlalu lama (misalnya untuk ibu bekerja menyiapkan makanan untuk 1 hari, jangan 3 hari apalagi 1 minggu). Namun, ketika akan diberikan kembali, cek dulu kualitas MPASInya, apakah masih layak atau tidak oleh si Pemberi makan bayi... Jangan sampai makanan sudah basi, namun lupu dari pantauan kita...

Masaklah dengan benar yakni hingga makanan matang. Bubur bayi yang tidak disimpan di kulkas sebaiknya segera digunakan dalam waktu 2 jam. Pastikan makanan mentah yang dimakan bayi bersih dan aman. Pisahkan makanan mentah dan matang. Hal ini guna mencegah terjadinya kontaminasi silang dari makanan mentah kepada makanan matang...

Bagaimana dengan Bunda?
Sudah menjaga higienitas produk makanan untuk anak?


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda

MPASI berdasarkan WHO, Pedoman MPASI yang praktis dan berkualitas untuk bayi 6 bulan bagian akhir

Bismillah...
MPASI Panduan WHO poin ke-5 yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) adalah active/responsive. Maksudnya pemberian makan dengan cara aktif/responsif MPASI adalah Bunda bukan hanya sekedar makanan namun juga cara makan, kapan waktu makan, tempat makan, dan faktor pemberi makanan sehingga dalam MPASI juga diperhatikan faktor psikososial anak.

Bagaimana menjalankan cara aktif/responsif MPASI?
Mari perhatikan hal-hal berikut:
#1. Suapi bayi dan perhatikan anak yang lebih besar serta beri bantuan bila dia membutuhkan.
Beri anak makanan dengan sabar dan penuh perhatian, dorong anak untuk mau makan namun jangan paksa anak untuk makan.
#2. Jika anak menolak makan, coba ganti kombinasi makanan, rasa, tekstur dan metode makan.
#3. Minimalisasi gangguan saat anak makan jika anak tipe yang mudah teralihkan perhatiannya.
#4. Waktu makan adalah saatnya anak untuk belajar dan waktu keluarga mencurah cinta dan saling berkomunikasi sehingga ajak anak untuk mengobrol dengan kontak mata yang penuh kehangatan. Biasakan ada waktu khusus makan bersama seluruh anggota keluarga setiap harinya.. Bisa dijadwalkan ketika makan pagi ataupun makan malam, sehingga ikatan kekeluargaan dan kasih sayang pun akan terbangung kokoh antar anggota keluarga... Makan baik anak maupun orangtua pun akan semakin lahap, insya allah...

Cara Pemberian Aktif/Responsif MPASI berdasarkan WHO, Pedoman MPASI yang praktis dan berkualitas untuk bayi 6 bulan bagian 4

Adakah penelitian khusus tentang pemberian makan anak?
Jarang ada penelitian tentang anak yang dibiarkan makan sendiri tanpa bantuan sejak dini. Namun, metode pemberian makan secara responsif terbukti membuat anak makan lebih banyak. Berikan anak makanan dalam piring tersendiri sehingga ibu bisa mengukur banyaknya makanan yang dimakan anak. Beri makan dengan alat makan sesuai perkembangan umur anak serta budaya setempat, ada
beberapa kebudayaan yang memberikan sendok yang lebih kecil bagi bayi. Bayi yang lebih besar akan tertarik untuk makan sendiri, berikan dia sendok untuk berpartisipasi menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sambil dibantu oleh ibu.

Pemberian makan active responsive ini kita tidak memaksa bayi untuk makan, kita ikuti kemauan bayi dan kita libatkan dia secara aktif untuk berpartisipasi saat makan.

Bagaimana dengan pengalaman Bunda?

Bersambung....


Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda


MPASI berdasarkan WHO, Pedoman MPASI yang praktis dan berkualitas untuk bayi 6 bulan bagian 4