Bismillah...
Bulan Agustus telah tiba, bulan pemberian vitamin A di Posyandu untuk Bayi, Balita dan Ibu Nifas, selain Bulan Februari.

Sebenarnya seberapa penting Vitamin A untuk Bayi dan Anak ?
Vitamin A terbukti dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak karena vitamin A berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebanyak 190 juta anak usia 5 tahun ke bawah mengalami kekurangan vitamin A, bahkan WHO memperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah yang mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Selain itu juga bisa mengakibatkan berbagai kelainan mata seperti :

Apakah Vitamin A hanya berfungsi untuk mata ?
Vitamin A yang dikenal sebagai retinol terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis tubuh. Pada bayi dan balita vitamin A akan sangat bermanfaat membantu menjaga kesehatan tubuhnya.

Pentingnya Vitamin A untuk Bayi dan Balita


Apa Manfaat Kecukupan Vitamin A bagi Bayi dan Balita ?
Manfaat kecukupan vitamin A bagi status kesehatan anak:
Mengurangi angka kematian:
Mengurangi kematian akibat infeksi campak hingga 50%.
Mengurangi kematian akibat diare hingga 40%
Mengurangi seluruh angka kematian anak hingga 25%.

Mengurangi angka kesakitan:
Mengurangi jumlah kunjungan dokter dan angka rawat jalan karena anak menjadi lebih jarang sakit.
Mengurangi angka rawat inap di rumah sakit.
Berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anak dan keluarga.

Keuntungan kesehatan lainnya:
Mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan
Mencegah kanker epithelial dan kanker lainnya.

Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko bayi dan anak rentan terkena penyakit infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. WHO berserta UNICEF bekerja sama dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun kepada kelompok masyarakat yang rentan mengalami kekurangan vitamin A.

Indonesia telah aktif mengkampanyekan penanganan kondisi kekurangan vitamin A, dengan program suplementasi vitamin A dua kali dalam satu tahun, sejak tahun 1970-an hingga sekarang.
Bagaimana Teknis pelaksanaan pemberian vitamin A untuk Bayi dan Balita ?
Sesuai buku “Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A” dari Depkes tahun 2009 yaitu:
1. Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untuk bayi dan anak balita
Suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh anak balita umur 6-59 bulan secara serentak:
Untuk bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus.
Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan Agustus.

2. Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi) dan Kader terlatih yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi dan anak balita.

3. Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita
Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita.
Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih. Kemudian pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak membuang sedikitpun isi kapsul). Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum (Bungkus kapsul lunak insya Allah aman untuk ditelan, namun pastikan anak sudah bisa menelan kapsul. Jika takut tersedak sebaiknya kapsul digunting dan diberikan isinya saja). Pastikan anak belum menerima pemberian kapsul vitamin A dalam 1 bulan terakhir.

4. Tempat pemberian Vitamin A
Banyak ibu bertanya dimana bisa memperoleh vitamin A ini. Vitamin A dibagikan secara gratis di :
a. Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas  pembantu (Pustu), polindes/ poskesdes, balai pengobatan, praktek dokter/bidan swasta)
b. Posyandu
c. Sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak.
Oleh karenanya, sebaiknya Ibu membiasakan bayi dan balita datang secara rutin ke posyandu terdekat supaya anak “terhitung” sebagai penerima vitamin A. Jika tidak ada posyandu bisa
dimintakan ke bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Puskesmas daerah tempat tinggal ibu.

Apakah ada solusi selain pemberian vitamin A ?
Solusi mengatasi kekurangan vitamin A antara lain dengan promosi pemberian ASI, memberdayakan keluarga untuk bercocok-tanam tanaman bahan pangan-kaya vitamin A dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) serta fortifikasi makanan pabrikan. Makanan yang difortifikasi biasanya tepung, minyak goreng, sereal dan produk susu.

Konsumsilah makanan sumber vitamin A. Makanan sumber vitamin A ada 2 jenis, yaitu bahan pangan hewani seperti daging merah (contohnya daging sapi), hati, telur, minyak ikan dan olahan susu seperti susu, yogurt, keju, mentega juga bahan makanan-hewani yang telah difortifikasi vitamin A lainnya. Vitamin A dari sumber hewani dalam bentuk retinyl palmitate. Bahan pangan nabati seperti sayur-mayur hijau serta buah-buahan berwarna kuning/oranye mengandung beta-carotene dan carotenoid sebagai bahan pembentuk vitamin A. Jadi, tubuh akan mengubah karoten tersebut menjadi vitamin A. Di pasaran juga terdapat olahan serealia dan tepung yang telah difortifikasi vitamin A.

Nah,  apakah anak mau memakan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan vitaminnya?



Pemberian suplementasi vitamin A ini murah dan mudah sehingga diharapkan mampu meminimalisir
kejadian kekurangan vitamin A di negara-negara yang rentan mengalami defisiensi vitamin A pada tahun 2015. Jadi, tunggu apa lagi?

Yuk segera ke posyandu, kita bantu pemerintah mensukseskan Bulan Vitamin A ini..

Catatan :
Jangan meminum suplemen vitamin A harian tanpa petunjuk dokter. Kelebihan dosis vitamin A juga tidak baik untuk kesehatan. Untuk tahu kecukupan simpanan vitamin A, bisa periksa di laboratorium, biasanya pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan konsentrasi retinol serum darah. Jika ragu silakan konsultasikan dengan dokter anak dan ahli gizi ya..

@nurlienda

Referensi :
dr. Annisa Karnadi

Pentingnya Vitamin A untuk Bayi dan Balita

Bismillah...
Pada kesempatan ini, kami ingin berbagi salah satu menu favorit keluarga yakni Pizza yang menggunakan pan. Jika Bunda tak memiliki oven, tak perlu khawatir. Pan bisa digunakan untuk memanggang pizza juga loh. Kami memanggangnya menggunakan Lock & Lock E-Cook Deco Fry Pan.

Pizza Pan Homemade (Dough)
Bahan :
165 gram tepung terigu protein tinggi
120 ml air dingin
3/4 sdt garam
1 sdt gula putih
1/2 sdt ragi
1 sdt minyak goreng

Cara membuat :
Pizza Panggang Homemade menggunakan Lock & Lock E-Cook Deco Fry Pan, bahan pizza homemade
1. Campur seluruh bahan menjadi satu dan uleni hingga kalis. Diamkan adonan dengan ditutup serbet basah hingga adonan mengembang 2 kali lipat (sekitar 30 menit).
2. Setelah mengembang, tinju adonan hingga rata dan pastikan tidak ada gelembung yang terperangkap (sisa fermentasi). Bagilah adonan ini menjadi 3 bagian.
3. Ambil salah satu bagian, ratakan menggunakan tangan atau alat bantu lainnya hingga terbentuk bulat pipih dan sisihkan.

Resep Topping Pizza Panggang Homemade :
3 buah baso sapi ukuran sedang (potong menurut selera)
100 gram jagung manis (sisir dan rebus terlebih dahulu)
100 gram paprika hijau (iris tipis)
50 gram wortel (cuci bersih dan parut menggunakan parutan keju)
100 gram bawang bombay
1 siung bawang putih
9 sdm saus tomat/tomato paste
100 gram keju cheddar (parut dengan potongan melebar)
1/4 sdt oregano (optional, kami tidak menggunakannya, kurang suka)
1/8 sdt basil (optional, kami tidak menggunakannya, kurang suka)
1 sdm mentega

Cara membuat :
1. Tumis bawang bombay, bawang putih dan paprika hingga layu dengan sedikit mentega.
2. Masukkan bakso sapi yang telah diiris beserta jagung manis hingga tercampur rata, angkat dan sisihkan.
3. Siapkan adonan pizza, tusuk beberapa bagian menggunakan garpu untuk memudahkan matangnya adonan pizza, sisihkan.
4. Lelehkan mentega di atas pan dengan api kecil. Simpan adonan pizza di atas pan hingga bewarna kuning kecoklatan selama 10-15 menit, balik pizza selama 5-7 menit.
5. Balikkan kembali pizza hingga ke tempat semula. Lalu, tuangkan saus tomat ke atas pizza dan ratakan menggunakan sendok. Isilah pizza dengan tumisan topping dan tata pizza dimulai dari jagung manis, wortel, keju, hingga bakso. Diamkan selama 2-3 menit dan pizza pun siap untuk dihidangkan.

Pizza Pan Homemade menggunakan Lock & Lock E-Cook Deco Fry Pan

Catatan : Adonan pizza ini menjadi 3 buah pizza dengan 1 buah pizza yang diberi extra topping yakni ikan tuna dan kuning telur setengah matang dengan isisan keju sebagai pinggiran/crustnya atas permintaan ayah dan adik. Pizza ini bisa dikonsumsi untuk anak diatas 1 tahun. Topping extra wortelnya cocok untuk anak yang agak kurang doyan sayur, Bunda..

Pizza homemade ini tidak kalah dengan pizza yang banyak dijual di resto loh, testimoni dari penikmat pizza yang sepakat pizza ini lazzis, alhamdulillah. Menurut kami pizza ini lebih krispy, gurih dan lezat tanpa menggunakan MSG dan bumbu penyedap lainnya, Sehingga lebih aman, sehat dan terjamin bahan yang digunakannya...

Mengapa kami memilih pizza pan homemade ini sebagai menu favorit ?
Karena pizza ini bisa disajikan saat sarapan (dengan adonan pizza yang telah tersedia sebelumnya) dan bisa menjadi pilihan snack sore yang tinggi energi ketika seharian beraktivitas bersama keluarga.

Apakah rasa pizza pan = pizza panggang ?
Menurut kami hampir mirip, apalagi menggunakan pan yang tepat dan memiliki banyak kelebihan diantaranya :
1. Lapisan anti lengket yang hanya membutuhkan sedikit mentega ketika memasak sehingga masakan menjadi lebih sehat (Ketika memanggang pizza ini hanya dibutuhkan 1 sdm mentega untuk 3 pizza loh)
2. Panas yang merata membuat masakan cepat matang dan menghemat energi serta tak mudah gosong
3. Tampilan warna yang cerah (punya saya bewarna kuning) dan desainnya stylish membuat dapur kami menjadi menarik dan kegiatan memasak pun menjadi menyenangkan
4. Mudah dibersihkan (pas untuk para Bunda dengan waktu terbatas) karena makanan tidak mudah menempel
5. Tahan terhadap panas, pada bagian fry pan ini terdapat lapisan material keramik tahan panas yang membuat wajan ini memiliki daya tahan yang lebih tinggi lagi. Lapisan ini memastikan panas menyebar secara merata ke sekeliling wajan dan akan mencegah hangus
6. Bahan alumunium LOCK&LOCK E-Cook Deco Fry Pan tidak mudah tergores. Cookware ini menggunakan hard-anodized yakni bahan yang melapisi alumunium, sebagai bahan utama pan dan sebelum dilapisi dengan coating. Lapisan Hard-Anodized ini akan menjadikan coating lebih tahan goresan dalam waktu yang lama. Apabila terjadi scratch/goresan pada coatingnya, pan akan tetap aman digunakan untuk memasak karena makanan tidak akan bersentuhan langsung dengan alumunium, melainkan ke lapisan Hard-Anodized sehingga aman dan tahan lama. Pelat alumunium yang padat serta silicone pada pegangannya akan membuat nyaman ketika memasak. Bakelite merupakan material plastik keras memiliki ketahanan pada suhu tinggi. Karena kemampuannya tersebut bahan ini sudah sejak lama digunakan untuk berbagai keperluan...

Jadi, memasak semakin menyenangkan dan juga mudah..
Semoga resep ini bisa membantu para Bunda dalam persiapan menyambut ramadan ya..
Selamat berkreasi bersama si kecil dan anggota keluarga lainnya...
#Happy Cooking
@nurlienda

*Resep ini diikutsertakan dalam kompetisi Lock&Lock Mrs Chef yang diadakan hasil kerjasama Lock&Lock Indonesia dengan komunitas Homemade Healthy Baby Food.  

Pizza Pan Homemade yang Mudah dan Yummy

Bismillah...
Apa Menu Favorit Bunda dan Keluarga ?
Menu favorit kami adalah Nasi goreng kencur dengan topping udang windu...
Sebuah hidangan yang menggoda di pagi hari saat berkumpul bersama keluarga secara lengkap, alhamdulillah adik yang sering malas sarapan menjadi sangat berselera dan nambah porsinya loh...

Bagaimana cara mengolah nasi goreng kencur yang sehat, mudah dan praktis?
Kami biasa menyiapkan bumbu terlebih dahulu, agar memudahkan ketika menyiapkan sarapan dengan waktu yang cenderung terbatas karena kesibukan masing-masing anggota keluarga. Penggunaan minyak/mentega bisa diminimalisir jika menggunakan alat masak anti lengket seperti Lock & Lock E-cook Deco Fry Pan yang digunakan dalam resep ini.
Nah, berikut ini adalah resep nasi goreng kencur :

Bahan :
400 gram nasi putih
1 siung bawang putih
2 siung bawang merah
2 cm kencur
1 cm kunyit
1/8 sdt garam
1/4 sdt gula putih
2 sdm kecap manis
1 sdt minyak goreng

Cara membuat :
1. Siapkan bawang putih dan bawang merah, buang kulitnya lalu haluskan menggunakan ulekan, sisihkan.
2. Bersihkan kencur dan kunyit, kupas kulitnya dan haluskan.
3. Tumis bawang merah dan bawang putih yang dihaluskan menggunakan minyak goreng. Apabila telah layu, masukkan nasi dan aduk hingga rata.
4. Masukkan kencur dan kunyit yang telah dihaluskan ke dalam pan berisi nasi. Aduk hingga tercampur rata.
5. Tambahkan kecap manis, garam dan gula putih hingga tercampur rata. Angkat dan sajikan selagi hangat.
Nasi Goreng Kencur dengan Udang Windu Bakar Menggunakan Lock & Lock E-cook Deco Fry Pan

Nah, nasi goreng kencur ini belum ditambahkan topping udang windu bakar. Mau tau cara buat udang windu bakar Ala Pan ?

Udang Windu Bakar Ala E-cook Deco Fry Pan

Nasi Goreng Kencur dengan Udang Windu Bakar Menggunakan Lock & Lock E-cook Deco Fry Pan, Udang Windu Bakar Ala Pan
Bahan :
2 buah udang windu
3 buah bawang merah
2 siung bawang putih
2 cm jahe
1 bh asem
1/4 sdt ketumbar
1/4 bh gula merah
1/4 sdt garam
1 sdm kecap
1 sdm mentega

Cara membuat :
1. Haluskan bumbu untuk memarinasi udang windu yakni bawang merah, bawang putih, jahe, ketumbar, gula merah, asem dan garam.
2. Bersihkan udang windu, potong sungutnya dan bersihkan punggung udang windu dari kotoran (pencetus alergi). Cuci bersih pada air mengalir dan tiriskan.
3. Lumuri udang windu dengan bumbu marinasi yang telah dihaluskan hingga rata dan diamkan selama 20-30 menit agar bumbu meresap.
4. Siapkan Pan, lelehkan mentega dan masukkan udang windu yang telah dimarinasi. Panggang di atas pan dengan menggunakan api kecil. Biarkan udang windu hingga bewarna kemerahan dan balik udang windu tsb. Tambahkan kecap untuk memantapkan rasa. Panggang udang selama kurang lebih 10 menit untuk kedua sisi. Angkat dan sajikan selagi hangat.

Pengalaman perdana memanggang menggunakan LOCK&LOCK E-Cook Deco Fry Pan ini menyenangkan. Dengan menggunakan api kecil, udang windu tak khawatir gosong.  

Kenapa saya memilih memasak menggunakan pan ?
Karena Pan yang digunakan memiliki banyak kelebihan diantaranya :
1. Lapisan anti lengket yang hanya membutuhkan sedikit mentega/minyak ketika memasak sehingga masakan menjadi lebih sehat
2. Panas yang merata membuat masakan cepat matang dan menghemat energi serta tak mudah gosong
3. Tampilan warna yang cerah (punya saya bewarna kuning) dan desainnya stylish membuat dapur kami menjadi menarik dan kegiatan memasak pun menjadi menyenangkan
4. Mudah dibersihkan (pas untuk para Bunda dengan waktu terbatas) karena makanan tidak mudah menempel
5. Tahan terhadap panas, pada bagian fry pan ini terdapat lapisan material keramik tahan panas yang membuat wajan ini memiliki daya tahan yang lebih tinggi lagi. Lapisan ini memastikan panas menyebar secara merata ke sekeliling wajan dan akan mencegah hangus
6. Bahan alumunium LOCK&LOCK E-Cook Deco Fry Pan tidak mudah tergores. Cookware ini menggunakan hard-anodized yakni bahan yang melapisi alumunium, sebagai bahan utama pan dan sebelum dilapisi dengan coating. Lapisan Hard-Anodized ini akan menjadikan coating lebih tahan goresan dalam waktu yang lama. Apabila terjadi scratch/goresan pada coatingnya, pan akan tetap aman digunakan untuk memasak karena makanan tidak akan bersentuhan langsung dengan alumunium, melainkan ke lapisan Hard-Anodized sehingga aman dan tahan lama. Pelat alumunium yang padat serta silicone pada pegangannya akan membuat nyaman ketika memasak. Bakelite merupakan material plastik keras memiliki ketahanan pada suhu tinggi. Karena kemampuannya tersebut bahan ini sudah sejak lama digunakan untuk berbagai keperluan seperti kenop kompor gas, telepon rumah dan juga bola bowling loh...

Jadi, memasak semakin menyenangkan dan juga mudah..
Semoga resep ini bisa menginspirasi para Bunda dalam koleksi menu menyambut ramadan ya..
Selamat berkreasi...
#Happy Cooking
@nurlienda

*Resep ini diikutsertakan dalam kompetisi Lock&Lock Mrs Chef yang diadakan hasil kerjasama Lock&Lock Indonesia dengan komunitas Homemade Healthy Baby Food. 

Nasi Goreng Kencur dengan Udang Windu Bakar

Bismillah...
Coklat, bahan makanan yang digemari baik anak-anak maupun dewasa.
Berbagai produk kue coklat baik pabrikan maupun homemade mudah ditemui di sekitar kita...
Namun, alangkah baiknya jika kita dapat membuat kudapan sehat untuk anak dan anggota keluarga lainnya sendiri. Selain lebih terjaga keamanan dan bahan berkualitas yang digunakan, kita pun dapat mengontrol jumlah dan bahan yang digunakan sesuai kebutuhan dengan peralatan yang tersedia. Rice Cooker pun bisa dijadikan alat untuk membuat kue loh.. Lebih praktis, hemat tenaga dan bahan bakar...

Artikel kali ini membahas pengalaman membuat Kue Cokelat Made in Rice Cooker, Alternatif Selingan untuk Balita dan Anak Sekolah.


Bahan :
3 Butir Telur
3 Buah Pisang Uli (sekitar 80 gram)
150 gram Gula putih
1/4 sdt Garam
150 gram Tepung terigu (bisa diganti mocaf untuk yang mengurangi konsumsi gluten)
200 gram Dark chocolate (coklat batangan)
40 gram Margarin
25 gram Keju (optional).

Cara Membuat :
1. Masukkan telur, gula putih dan garam ke dalam mixer. Aduk hingga mengembang, lalu sisihkan.
2. Kupaslah pisang Uli dan rajang hingga halus. Kemudian masukkan ke dalam adonan telur dengan diaduk menggunakan putaran sedang mixer hingga rata.
3. Potong-potong coklat dan lelehkan dengan menambahkan margarin. Lelehkan dengan cara bain marie (lelehkan tidak langsung diatas api melainkan menggunakan perantara wadah diatas air panas/mendidih). Jika sudah leleh dan tercampur rata, segera angkat.
4. Tuangkan coklat leleh ke dalam adonan perlahan-lahan hingga habis.
5. Apabila coklat leleh sudah tercampur rata, matikan mixer, lalu masukkan tepung terigu dan aduk hingga rata menggunakan tangan.
6. Siapkan wadah dari rice cooker dengan memberi olesan margarin agar tidak lengket. Masukkan adonan ke dalam wadah dan simpan ke dalam rice cooker, masak hingga matang.
7. Ketika indikator rice cooker menunjukkan mode menghangatkan, tusuklah kue, apabila tidak meninggalkan bekas, kue telah matang dan segera angkat.  
8. Sajikan kue coklat pisang dengan parutan keju bila Anda menyenanginya...
Untuk 20 Porsi.


Informasi Nilai Gizi Kue Coklat Pisang per Porsi
Energi : 138 kkal
Protein : 2,7 gram
Lemak : 5,48 gram
Karbohidrat : 19,6 gram
Serat : 0,4 gram
Kalsium : 26,6 mg
Kalium : 80,6 mg.

Sajian Kue Coklat Pisang ini kaya akan flavonoid dan juga kalium. Bisa dijadikan alternatif cemilan sang buah hati yang gemar makan coklat atau panganan manis lainnya. Cocok sebagai selingan balita dan juga bekal anak sekolah. Bagaimana dengan Bunda, sajian apa yang menggunakan rice cooker selain nasi tentunya?
Semoga Bermanfaat..
#HappyCooking
@nurlienda

Kue Cokelat Pisang Made in Rice Cooker, Alternatif Selingan untuk Balita dan Anak Sekolah

Bismillah...

Cilok adalah makanan khas Jawa Barat. Salah satu camilan yang terbuat dari tapioka yang kenyal dengan tambahan bumbu pelengkap seperti sambal kacang. Cilok berbentuk bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya. Cara pengolahannya pun dengan cara direbus dan dikukus agar lebih kenyal dan merata matangnya. Pada pembuatan snack kali ini, kami membuatnya dari bahan yang sama, dengan perbedaan bentuk dan cara pengolahannya saja. Untuk lengkapnya, mari diperhatikan bahan dan cara pembuatannya berikut ini :

Bahan Cilok dan Cireng:
Tepung Tapioka 150 gram
Terigu 75 gram
Air panas 150 ml
1/4 sdt garam
1/2 sdt merica
1 siung bawang putih, parut
1 tangkai daun bawang, iris halus
Sejumput gula

Bahan Saus Kacang :
200 gram kacang tanah yang telah disangrai / digoreng
1 buah cabai merah (optional)
1 siung bawang putih
1 siung bawang merah
1/4 sdt garam
1/2 buah gula jawa.
25-50 ml air matang.

Cara membuat Cilok :
1. Campurkan semua bahan, kecuali air, aduk rata. Tuangkan air panas, aduk dengan sendok kayu, karena masih panas, jika sudah agak dingin, lanjutkan mengaduk dengan tangan. Uleni hingga kalis, bulatkan.
2. Ambil sedikit adonan, beri isian telur puyuh kemudian bentuk bulat.
3. Masukkan ke dalam air mendidih. Masak hingga terapung dan jangan langsung diangkat, biarkan terlebih dahulu beberapa saat, untuk memastikan dalamnya matang merata. Lakukan sampai habis. Angkat semua cilok, lalu kukus selama kurang lebih 10 menit. 4. Jika ingin disajikan, ambil dari kukusan langsung ditusukan ke dalam lidi atau tusukan bambu. Sajikan dengan saus kacangnya.

Cara membuat Cireng :
1. Campurkan semua bahan, kecuali air, aduk rata. Tuangkan air panas, aduk dengan sendok kayu, karena masih panas, jika sudah agak dingin, lanjutkan mengaduk dengan tangan. Uleni hingga kalis, bentuk cireng sesuai selera. Agar lebih krispy, bentuk adonan dalam hingga menyerupai kotak / lonjong pipih.
2. Gorenglah cireng tersebut dalam minyak panas dengan api sedang hingga matang.
3. Angkat dan tiriskan. Cireng lebih pas disajikan dengan sambal / saus kacang.

Cara membuat Saus kacang :
Blender semua bahan saus kacang. Berikan garam secukupnya. Masak hasil blenderan bahan saus kacang hingga meletup-letup dengan sedikit minyak, tambahkan air sedikit agar tidak gosong dan aduk hingga mengental. Kecap bisa dicampur sekarang atau dituang ketika dihidangkan nanti sebagai tambahan (optional).

Makanan selingan cilok dan cireng ini memiliki kandungan karbohidrat (tapioka & tepung terigu), protein (telur puyuh) dan juga lemak yang cukup membantu dan membantu pertumbuhan anak apabila dikonsumsi dalam jumlah yang bijak. Dengan membuat cilok dan cireng rumahan/homemade, Bunda turut memastikan bahan terbaik, cara pengolahan yang higiene dan juga tanpa MSG tentunya. Keep #SafeFood to Our Children and Family...
Semoga bermanfaat...
@nurlienda  

Cilok dan Cireng Homemade Non MSG, Alternatif Snack Praktis untuk Balita dan Anak Sekolah

Bismilah...
Pernahkah Bunda mencoba menyuguhkan oncom untuk putra-putri tercinta?
Oncom merupakan salah satu bahan makanan khas Jawa Barat, yang asal muasalnya dari Kota Tasik.
Oncom kaya protein dan juga serat loh...
Kami sekeluarga sangat menyenangi oncom ini. Oncom dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan, salah satunya adalah tutug oncom. Selain itu bisa diolah menjadi nasi tutug oncom, combro dan serabi. Nah, agar anak-anak lebih menyukai sajian ini, Bunda bisa mengkreasikannya menjadi burger tutug oncom loh...

Tutug Oncom merupakan makanan yang terbuat dari oncom goreng atau bakar yang telah dicampur bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan kencur. Tutug dalam bahasa sunda artinya tumbuk, sehingga tutug oncom memiliki arti oncom tumbuk :D
Penasaran dengan bentuk dan resepnya?
Yuk kita simak bahasan lengkapnya...
Resep Burger Tutug Oncom
Bahan Kulit:
250 gram nasi
100 gram tutug oncom siap saji
1 butir telur, dikocok lepas
2 sendok makan tepung terigu protein sedang
1 sendok makan susu bubuk
1/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk.

Bahan Pelapis:
2 putih telur, dikocok lepas
70 gram tepung panir halus
minyak goreng.

Bahan Isi:
200 gram ayam giling
1/4 buah bawang bombay, dicincang halus
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh pala bubuk.

Bahan Olesan (aduk Rata):
2 sendok makan saus barbeque
2 sendok makan margarin, dilelehkan.

Bahan Pelengkap:
5 lembar daun selada
1 buah tomat
5 lembar keju lembaran
20 gram mayones
20 gram saus tomat/sambal terasi (Optional).

Cara Pembuatan :
1. Membuat Kulit:
a. Aduk rata bahan kulit. Pipihkan diameter 5 cm.
b. Gulingkan di tepung panir halus. Celup ke putih telur.
c. Gulingkan di tepung panir halus.
d. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang.

2. Membuat Isi:
a. Aduk rata daging ayam giling, bawang bombay, garam, merica bubuk, dan pala bubuk.
b. Bentuk bulat pipih diameter 5 cm.
c. Panggang sambil dioles bahan olesan sampai matang.
d. Sajikan disusun dengan pelengkapnya.
Burger Tutug Oncom ini untuk 5 Porsi.

Informasi Nilai Gizi Burger Tutug Oncom
Energi : 363,3 kkal
Protein : 14,9 gram
Lemak  : 24,1 gram
Karbohidrat : 21,5 gram
Serat : 0,4 gram
Kalsium : 59,8 mg
Zink       : 1,4 mg
Zat Besi (Fe) : 1,4 mg.
Burger Tutug Oncom ini cocok sebagai salah satu varian menu makanan Balita dan juga bekal Anak Sekolah. Selamat berkreasi....

Bagaimana pengalaman Bunda dalam mengolah oncom?
Yuk berbagi disini...
@nurlienda

Burger Tutug Oncom, Alternatif Sajian Balita dan Anak Sekolah

Bismillah...
Sayur merupakan sumber zat gizi yakni mineral, vitamin dan serat yang dibutuhkan oleh bayi dan juga anak-anak. Beberapa vitamin mudah sekali rusak jika dipanaskan. Dalam pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) maupun hidangan yang berbahan dasar sayur, perlu diperhatikan cara mengolah yang tepat. Cara mempertahankan agar vitamin tetap utuh adalah dengan mengonsumsi sayuran segar tanpa dimasak. Namun, bagi bayi, anak-anak dan orang yang tidak biasa memakan sayuran mentah tentu akan sulit menerimanya. Disamping itu, memasak sayuran dapat mengurangi resiko bahaya pencemaran oleh telur cacing dan mikroorganisme berbahaya loh...


Lalu, bagaimana tips dan cara memasak sayuran agar kandungan zat gizi di dalam sayuran tersebut tidak banyak terbuang sia-sia?
Mari kita simak penjelasannya, TIPS MEMPERLAKUKAN DAN MEMASAK SAYURAN :
1). Simpan dan dinginkan sayuran hijau tanpa dicuci sampai akan digunakan.
Kondisi basah pada sayuran akan membuat sayuran cepat busuk. Jika akan disimpan di lemari es sebaiknya sayuran dibungkus kantong plastik berlubang.
2). Untuk mencuci sayuran yang bertanah
Isilah baskom/bak dengan air hangat karena tanah yang menempel di sayuran akan mudah lepas bila dicuci di air hangat.
3). Pastikan mencuci sayuran di air mengalir yang bersih
Hal ini guna menghindari sayur menjadi layu dan semua kotoran yang menempel pada sayur akan terbuang bersama air cucian.
4). Tiriskan sayuran sehabis dicuci
Meniriskan sayuran dapat dilakukan diatas saringan sayur yang sudah dialasi serbet bersih.
5). Masak sayuran hijau sedapat mungkin dengan panci stainless atau panci email
Hal ini dilakukan agar zat-zat dalam sayuran tidak bereaksi dengan logam
6). Mengukus merupakan metode memasak sayuran yang paling sehat.
Cara memasak dengan mengukus  sayuran dapat mempertahankan gizi dan mematangkan sayuran dalam waktu yang singkat. Didihkan lebih dahulu air di dalam alat pengukus, setelah mendidih barulah sayuran dikukus.
7). Hindari memasak sayuran dengan menggunakan panci presto (panas tinggi).
Apalagi jika kita tidak mengetahui benar berapa waktu yang dibutuhkan untuk memasak setiap jenis sayuran.
8). Merebus sayuran merupakan cara memasak sayuran yang paling banyak merusak atau menghilangkan kandungan zat gizi. Jika kita menggunakan cara merebus untuk memasak sayuran maka didihkanlah lebih dahulu air kemudian biarkan air mendidih kurang lebih 2 menit hingga oksigen berkurang barulah kemudian kita masukkan sayurnya. Sebaiknya memasak sayuran tidak lebih dari 5 menit, kecuali beberapa jenis sayur yang memerlukan waktu lama (misalnya sayur nangka).

Bagaimana dengan cara memasak sayur Bunda ?
Metode memasak mana yang sering digunakan untuk mengolah sayur ?
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Tips dan Cara Memasak Sayur yang Benar untuk Bayi dan Anak-anak

Bismillah...
Sebuah sms datang dengan pertanyaan "Bolehkah bayam dipanaskan ulang ?"
Berapa lama bayam bisa dikonsumsi setelah matang ?
Pernahkan Anda mendengar atau membaca berita kasus keracunan bayam?
Sebegitu kuatkah racun pada sayur bayam sehingga dianggap membahayakan?
Saya sendiri belum pernah membaca penelitian ilmiah tentang racun pada sayur bayam.
Setelah sebelumnya pro kontra mencampur bayam dengan produk kedelai
disini

"Betul memang, sayuran hijau tidak baik jika dimasak sampai terlalu masak karena vitamin yang dikandungnya tentu rusak." Tutur Djoko Sutopo, Ahli Gizi Senior ketika berdiskusi mengenai makanan.


Sayur bayam atau sayur hijau dan sayur apapun akan berbahaya jika sudah rusak (menyimpang dari ukuran normal panca indra), artinya sudah mengandung bakteri patogen (penyebab penyakit) dalam populasi yang membahayakan kesehatan. Namun dugaan kami ada hal-hal yang dianggap sebagai racun meskipun faktanya tidak berbahaya, seperti:
1). Bayam (dan sayuran daun hijau) adalah sumber zat besi.
Secara alamiah zat besi di daun bayam dalam bentuk "ferro" yaitu bentuk zat besi yang mudah diserap oleh usus halus. Pada waktu dimasak (apalagi berulang-ulang) karena terpapar oleh udara dan bereaksi dengan alat masak, zat besi teroksidasi dan berubah menjadi bentuk "ferri" yang tidak dapat diserap sehingga sayur bayam "gagal" menjadi sumber zat besi. Namun perlu juga dipahami bahwa sumber zat besi yang utama bagi manusia adalah hasil "daur ulang" butir-butir darah merah yang tua/rusak.

2). Daun bayam, seperti halnya sayuran daun yang lain, mengandung senyawa nitrat.
Pada waktu dimasak sebagian senyawa nitrat menjadi "nitrit". Jika dipanaskan kembali tentu akan lebih banyak nitrit yang terbentuk. Nitrit jika bersenyawa dengan asam amino (protein) dapat membentuk senyawa "nitrosamin" yang dianggap dapat bersifat karsinogen. Namun untuk menjadi karsinogen tentu memerlukan jumlah (konsentrasi) yang cukup tinggi dan dikonsumsi dalam waktu lama. Jika seminggu cuma 1-2 kali itupun biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit tentu tidak apa-apa, jauh lebih berbahaya makanan yang mengandung boraks, formalin, pewarna ilegal yang hampir tiap hari dikonsumsi masyarakat. Nitrit juga digunakan dalam pembuatan kornet daging sapi supaya daging tetap berwarna merah. Nitrosamin yang terbentung di kornet mungkin berlipatkali lebih banyak daripada di sayur bayam yang dihangatkan kembali.

Kesimpulannya tentang bahaya sayur bayam yang dihangatkan kembali ya kembali pada kita ya..
Lebih baik memasak sedikit dan langsung habis. Golden time menyajikan makanan adalah kurang dari 4 jam setelah dimasak loh, Bunda...
Lalu bagaimana alternatifnya untuk memasak yang praktis dan sehat?
Kita bisa menyiapkan bumbu dan bahan untuk sayur, ketika akan disantap, tinggal dimasak yang kurang dari 5 menit. Sayur bayam pun fresh, manis dan rasa yang menggiurkan...
Yang perlu diingat tinggal cara memasak sayur yang benarnya ya...

Nah, Penasaran CARA MEMASAK SAYUR YANG BAIK ?
Nantikan di artikel selanjutnya...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Benarkah Bayam tidak boleh lama dikonsumsi ?

Bismillah...
Sekarang ini sudah masuk musim rambutan.
Rambutan yang dikenal sebagai buah musiman ini mudah ditemui di sekitar kita.
Rasanya yang manis membuat siapapun tergoda termasuk anak-anak.
Pernah mendengar celoteh tetangga/ orang di sekitar seperti ini :
"Jangan kasih rambutan ke anak nanti batuk
Atau Jangan kasih rambutan ke anak nanti bab/pubnya berdarah, dan tidak baik ke perutnya."

Bagaimanakah cara menyikapi keberadaan sang rambutan yang menggiurkan ini ?

Rambutan sebenarnya tidak apa-apa, dan tidak akan menyebabkan sakit. Akan tetapi dapat menjadi masalah jika kulitnya tidak dicuci lebih dulu. Rambutan, seperti halnya duku atau langsat, sering setelah dikupas kulitnya lalu dipegang daging buahnya kemudian dimakan. Padahal kulit rambutan, langsat, maupun duku tidak bersih dan bukan tidak mungkin mengandung spora bakteri berbahanya seperti Shigella sp. atau Escherichia sp. yang dapat menyebabkan disentri ataupun diare. Kasus diare atau bahkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare sering terjadi waktu musim rambutan, langsat, dan duku. Jika dihubungkan dengan batuk, rambutan dan lengkeng termasuk kategori buah yang tingkat kemanisannya tinggi, kaya karbohidrat sehingga mungkin menyebabkan anak tersedak. Oleh karenanya berikanlah rambutan dalam porsi sewajarnya, tidak berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh.

Bagaimana cara mengonsumsi rambutan yang aman bagi anak ?
Pada prinsipnya cara mengonsumsi rambutan yang aman bagi anak sebagai berikut:
1). Semua makanan atau minuman yang mau dikonsumsi tidak boleh dijamah oleh tangan yang kotor.
2). Rambutan, langsat, duku sebelum dimakan sebaiknya dicuci bersih lebih dahulu.
3). Biasakan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan maupun saat akan menyajikan makanan kepada anak.

Informasi Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram rambutan
Rambutan mengandung 80.5 kalori. Institute of Medicine merekomendasikan 130 gram rambutan untuk konsumsi harian loh. Selain itu rambutan mengandung 58 mg vitamin C atau setara 40 persen dari asupan vitamin c yang dibutuhkan oleh tubuh. Daging rambutan juga mengandung 1 persen niacin atau vitamin B3.

Rambutan diperkaya zat besi yang dibutuhkan untuk mengkontrol kadar oksigen dalam tubuh. Pusing dan kelelahan yang disebabkan oleh anemia bisa dicegah dengan zat besi yang terkandung dalam rambutan. Selain itu daging rambutan juga memenuhi 4,3 persen kebutuhan fosfor harian tubuh. Fosfor menyaring limbah di ginjal, serta diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan semua jaringan sel.

Jadi, mari kita berikan rambutan kepada anak-anak dan anggota keluarga tercinta.
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Referensi :
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta : Elex Media Komputindo

Amankah Rambutan untuk Anak ?

Bismillah...

Ketan hitam, merupakan bahan makanan yang sering kita temui sehari-hari.
Namun demikian, sebagian dari kita melarang pemberian bubur ketan hitam kepada anak-anaknya...

Jangan kasih bubur ketan hitam ke anak nanti perutnya panas !
Mitos atau Fakta ?

Sebenarnya beras ketan (baik yang putih maupun yang hitam) mengandung amilopektin yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras biasa. Amilopektin merupakan bagian dari pati yang susah dicerna. Oleh karena itu, beras ketan memang kurang baik untuk anak-anak atau orang yang menderita gangguan pencernaan.

Menurut pak Djoko Sutopo, Ahli Gizi Senior menyatakan bahwa perlu diketahui pati beras itu terdiri dari "amilosa" dan "amilopektin". Kadar amilopektin yang sangat tinggi menyebabkan nasi menjadi lengket (misalnya beras ketan), sedangkan kadar amilosa yang sangat tinggi menyebabkan nasi menjadi "pera" atau mawur. Jika kadar amilosa berimbang dengan kadar amilopektin maka nasi menjadi "pulen".

Sehingga masalah di pencernaan anak yang diberi bubur ketan hitam bukan karena perutnya menjadi panas tetapi bubur susah dicerna sehingga perut menjadi "sebah" atau "begah".

Bolehkah memberikan bubur ketan hitam kepada bayi dan anak ?

Amankah Ketan Hitam untuk Bayi dan Anak
Sumber Foto http://static1.id.orstatic.com/
Menurut saya, boleh asalkan usianya diatas 1 tahun. Anak sedang tidak alami gangguan pencernaan seperti diare, kembung dkk dan diberikan setelah mengonsumsi makanan lain sebelumnya...
Dalam konsep gizi seimbang, kita mengenal istilah mengonsumsi makanan yang beragam. Sehingga jika dalam ukuran yang wajar misalnya hanya 3-4 sdm setara 1 centong sayur dan tidak setiap hari, it's gonna be ok, insha allah...

Berikut Informasi Kandungan Gizi Beras Hitam per 50 gram ;
Gula : 1 gram
Protein : 5 gram
Lemak total : 1,5 gram
Karbohidrat : 34 gram
Zat besi : 2 gram.

Beras ketan hitam mengandung zat besi dengan jumlah yang cukup.
Bunda bisa menyajikan ketan hitam menjadi campuran bubur kacang hijau.
Namun demikian, pada prakteknya, banyak yang memasak bubur kacang hijau dengan cara yang kurang tepat. Bagaimanakah cara memasak bubur kacang hijau yang tepat ? Selengkapnya
disini
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Amankah Ketan Hitam untuk Bayi dan Anak ?

Bismillah...
Mengenal tepung gasol lebih dekat...
Sebagian ibu mungkin penasaran mengenai tepung gasol ini?
Terutama yang akan memasuki fase pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Apa itu tepung gasol?
Tepung Gasol untuk MPASI
Sumber Foto Mia Ilmiawaty Saadah
Tepung gasol merupakan produk tepung dari berbagai bahan karbohidrat seperti beras merah, ubi, jagung, dsb. Gasol  sendiri merupakan sebuah nama desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Cugenang. Dikenal sebagai salah satu kawasan penghasil beras lokal kualitas nomor 1 di Cianjur. Karena struktur, tekstur dan unsur hara tanahnya yang baik buat bercocok tanam, di desa yang terdiri dari 4 dusun itu, berbagai varietas padi lokal tumbuh subur.

Tepung gasol bukanlah makanan instan. namun demikian pemberian tepung gasol sebagai makanan harian bayi, apalagi dijadikan sebagai MPASI pertama bayi sangat tidak disarankan.

Mengapa tepung gasol tidak disarankan ?
Pemberian makanan dari tepung seperti olahan tepung gasol, akan memperberat kerja pankreas dan cepat menaikkan gula darah bayi. 

Menurut Wied Harry, MPASI pati sebaiknya diberikan dalam bentuk sealami mungkin. Bukan berupa tepung, masak bubur beras baru disaring. Semakin kecil partikel pati (tepung) dapat semakin cepat menaikkan gula darah yang berakibat jika terlalu banyak memberi tepung pada awal MPASI dapat memperberat kerja pankreas dan memperbesar resiko diabetes dini. Semakin kecil ukuran partikel maka semakin tinggi nilai Indeks Glikemik Pangan tersebut.

Bagaimana seharusnya menyiapkan MPASI yang berbahan dasar karbohidrat ?
Jika ingin memberikan MPASI yang berasal dari sumber karbohidrat, alangkah lebih baiknya diambil dari beras langsung, dimasak, kemudian ditumbuk atau disaring untuk MPASI perdana usia 6 bulan. Jika berusia diatas 9 bulan, tidak perlu ditumbuk/disaring melainkan cukup di tim untuk berbahan dasar beras dan dicincang untuk bahan lainnya, untuk info selengkapnya, Bunda bisa melihat panduan dalam poster berikut :


Bagaimana jika ingin mencoba tepung gasol?
Boleh diberikan sesekali saja dan bukan sebagai MPASI pertama. Tapi tentu saja, semua keputusan berpulang ke tangan Bunda masing-masing.

Jadi, Bagaimana solusinya jika ingin menghidangkan MPASI perdana rumahan yang praktis?
Membuat sendiri bubur beras dalam jumlah seperlunya, layaknya membuat bubur seperti biasanya namun kemudian disaring..... Akan lebih mudah, volume dan teksturnya pun insha allah akan pas sesuai pedoman MPASI WHO disini.
Jika masih penasaran dengan resepnya, Bunda bisa membuat bubur susu maupun puree buah disini.

Bagaimana dengan Pengalaman Bunda ?
Semoga bermanfaat.....


Referensi :
http://www.gasolorganik.com/


Tepung Gasol untuk MPASI ?

Bismillah...
Kacang Hijau, merupakan kelompok kacang-kacangan yang mengandung vitamin B1 dan kaya akan zat besi dan protein. Banyak manfaat dan kandungan gizi yang dikandung oleh kacang hijau selengkapnya
disini.

Bubur Kacang Hijau untuk Bayi dan Anak yang Praktis dan Bergizi
Sumber Foto http://kitabmasakan.com/
Bagaimana Menyajikan Bubur Kacang Hijau untuk Bayi dan Anak yang Praktis dan Bergizi ?
Ketika mengolah kacang hijau menjadi BUBUR KACANG HIJAU, seringkali kacang hijau direbus bersama dengan gula bahkan dengan susu (meskipun dimasukkan setelah hampir masak). Praktek semacam ini akan dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan (reaksi Maillard) antara asam amino (protein) dengan gula yang akan merusak sebagian protein sehingga tidak dapat dicerna (pemborosan protein).

Bagaimana praktek mengolah kacang hijau yang praktis, bergizi dan benar?
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan :
1). Rebus terlebih dulu kacang hijau sampai matang dan hancur,
2). Kemudian angkat dari atas api,
3). Barulah tambahkan gula (untuk anak > 1 tahun), susu bisa ditambahkan pada waktu hendak disajikan.

Nah, Bagaimana jika ingin menggunakan santan dalam bubur kacang hijaunya?
Penggunaan santan, bisa diberikan untuk bayi dengan catatan menggunakan santan encer ketika berusia 9 bulan lebih. Jika bubur kacang hijau akan ditambahkan santan sebaiknya gunakan santan mentah (dengan penggunaan air masak).

Mengapa perlu menggunakan air masak untuk membuat memeras santan? 
Faktanya, santan jangan dimasak bersama bubur kacang hijau karena jika dimasak akan mengubah konfigurasi asam lemak pada santa dari "cis" menjadi "trans". Asam lemak trans tidak baik bagi kesehatan karena memicu pengendapan kolesterol pada dinding bagian dalam pembuluh darah. Sehingga gunakanlah air masak untuk memerah santan yang akan digunakan, bukan air mentah.
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Referensi :
Djoko Sutopo, Ahli Gizi Senior melalui bincang singkat.

Bubur Kacang Hijau untuk Bayi dan Anak yang Praktis dan Bergizi

Bismillah...
Tempe sudah dikenal memiliki khasiat sejak lama.
Nilai protein tempe hampir sama dengan daging. Dalam 50 gram tempe terkandung sekitar 9,5 mg protein dan 1,1 mg zat besi. Tempe tidak mengandung kolesterol dan merupakan produk asli Indonesia. Faktanya, ketika kita menomorduakan tempe justru Jepang negara maju membuat tempe menjadi makanan berkelas, padahal tempe merupakan makanan tradisional Indonesia.

Namun, Amankah memberikan tempe untuk MPASI bayi dan anak ?
Tempe merupakan bentuk fermentasi dari kacang kedelai. Hasil fermentasi inilah yang membuat tempe lebih mudah dicerna daripada kacang kedelai itu sendiri. Dengan proses fermentasi pula membuat semuat aktivitas zat gizi pada kacang kedelai meningkat. Tempe bisa mendukung pertumbuhan anak sama halnya dengan daging, tempe bisa meningkatkan kecerdasan sama halnya dengan manfaat omega 3 pada ikan, tempe mengandung serat dan tidak ditemui pada hewani & produk yang lain. Jadi tidak perlu lagi mengatakan bahwa makan bergizi is makan mahal...Tempe bisa diberikan ketika bayi berusia 6 bulan keatas. Bisa dikenalkan secara bertahap setelah lolos menu tunggal pada minggu-minggu awal pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Bagaimana mengolah tempe sebagai menu MPASI?
Kita bisa mencampur tempe dengan protein hewani lainnya, seperti ayam, daging atau telur ayam.
Pada kesempatan ini, kami akan berbagi menu tumis tempe wortel jagung.

Amankah Tempe untuk Bayi dan Anak, Tempe tumis wortel jagung
Sumber Resep https://thedytaputri.files.wordpress.com 
Bahan :
1 buah tempe, potong dadu
2 sdm jagung manis pipil
Wortel secukupnya, potong dadu
2 siung bawang merah
1 siung bawang putih
Ketumbar
Unsalted butter
Air kaldu/air.

Cara Membuat :
1. Kukus tempe hingga matang, haluskan bawang putih dan ketumbar bisa dengan ulekan/blender.
2. Rebus wortel dan jagung sampai agak matang dengan kaldu.
3. Tumis bawang merah dengan butter kemudian masukan tempe yang sudah dikukus sampai harum.
4. Masukan rebusan wortel dan jagung beserta air rebusannya.
5. Tambahkan sedikit lada agar lebih tasty, atau jika suka tambahkan keju parut.
6. Angkat dan sajikan selagi hangat, agar anak berselera dan menghabiskan MPASInya :D

Nah, Untuk anak diatas 1 tahun, bisa diperkenalkan makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya.. Misalnya, tempe tumis sayuran, orak arik tempe, nugget tempe dsb. Bunda bisa menyajikan Steak Tempe sebagai alternatif...


Bahan:
- 1 papan tempe, kukus lalu haluskan
- 1 daging paha yang sudah direbus, haluskan (bisa diblender)
- 1 telur ayam
- Daun bawang cincang.

Bumbu halus:
- 2 siung Bawang putih
- Sedikit merica
- Garam secukupnya

Bahan pencelup:
- 1 butir telur ayam
- Tepung panir (Roti tawar yang diblender bisa digunakan sebagai penggantinya).

Bahan saus:
- Bawang bombay iris tipis
- Bawang putih geprak lalu cincang
- Air kaldu/air biasa (lebih enak air kaldu)
- 2 sdm tepung terigu/maizena larutkan air dingin
- Kecap secukupnya
- Saus tiram (optional, bisa diskip)
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Merica secukupnya.

Cara membuat:
1. Campurkan tempe kukus, daging ayam, telur, daun bawang dan bumbu halus. Bentuk bulat-bulat.
2. Masukkan ke kocokan telur lalu balur dengan tepung panir. Simpan di lemari es, jika ingin disajikan tinggal digoreng.
3. Untuk membuat saus, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum, masukkan garam, gula, merica. Tuang air kaldu sambil diaduk-aduk sampai mendidih. Masukkan kecap, dan saus tiram secukupnya. Tuang larutan terigu sambil terus diaduk sampai mengental.
4. Sajikan dengan bahan pelengkap seperti kentang goreng, sayuran kukus, dan siram dengan saus
Resep Steak Tempe ini Courtesy of Bunda Deka Artamevia Moerdowo.

Jadi, masih ragu untuk memberikan tempe kepada bayi dan anak-anak ?
Semoga bermanfaat...

@nurlienda


Referensi :
Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Ahli Gizi Poltekkes Jakarta II dalam Majalah Food for Kids Indonesia

Amankah Tempe untuk MPASI Bayi dan Anak ?

Bismillah...
Setelah Maraknya Info tentang mencampur bayam dan tahu/tempe
disini 
Kali ini kita akan membahas mengenai zat besi.
Zat besi, merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk Hemoglobin (Hb).
Faktanya, 70% zat besi di tubuh ditemukan dalam sel darah merah (hemoglobin) dan sel otot (myoglobin). Hemoglobin (Hb) berfungsi sebagai alat transportasi oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh sedangkan myoglobin memiliki fungsi kritis dalam proses penerimaan, penyimpanan, transportasi, serta pelepasan oksigen. Tak hanya itu, mikromineral ini juga berperan vital dalam proses perpindahan energi antar sel tubuh, metabolisme, sistem enzim, dan sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Zat besi bersumber dari hewani maupun nabati. Zat besi yang berasal dari sumber hewani adalah zat besi yang terikat pada protein atau disebut Heme-Iron, sedangkan zat besi yang berasal dari sumber nabati tidak terikat pada protein atau disebut Non-Heme-Iron. Heme iron lebih mudah terserap di dalam tubuh bila dibandingkan dengan non-heme iron.

Bagaimana Cara Penyerapan Zat Besi di dalam Tubuh ?
Penyerapan zat besi di dalam tubuh sebenarnya tidak terlalu baik, baik itu dalam bentuk Heme maupun Non-Heme. 4 Cara mengoptimalkan penyerapan zat besi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
#Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C bersamaan dengan makanan yang kaya zat besi sehingga tubuh akan menyerap zat besi dengan lebih baik lagi.
Vitamin C berasal dari buah-buahan dan sebagian sayuran. Contohnya mengonsumsi daging dengan tomat, daging mengandung zat besi dan tomat mengandung vitamin C.
#Konsumsi makanan yang mengandung HEME IRON dan NON-HEME IRON secara bersamaan
Contohnya mengonsumsi tim telur bayam sebagai MPASI rumahan bayi 9 bulan. Telur tergolong heme-iron, sementara bayam tergolong ke jenis makanan non heme iron.
#Tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung teh dan kopi secara berlebihan
Ketika Bunda hamil dan menyusui, hati-hati dengan konsumsi teh dan kopi secara berlebihan.. karena akan berpengaruh kepada kandungan ASInya dan juga penyerapan zat besi di dalam tubuh janin dan anak. Dalam masa MPASI TIDAk dianjurkan anak meminum teh dan kopi karena mengganggu penyerapan zat besi yang amat dibutuhkannya.
#Mengonsumsi kalsium dalam jumlah besar
Jika mengkonsumsi suplemen tinggi kalsium, konsumsilah tidak bersamaan dengan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi. Berilah jeda antara 2-3 jam sebelum atau setelahnya.

Apakah anemia itu?

Zat Besi untuk Bayi dan Anak

Bunda, WHO menyebutkan bahwa 50% kasus anemia disebabkan oleh kekurangan mikromineral zat besi loh... Seiring bertambahnya usia, kebutuhan zat besi bayi dan anak semakin meningkat...

Bagaimana cara mencegah terjadinya kekurangan zat besi (anemia) ? 
Berikanlah makanan yang kaya akan zat besi pada MPASI anak dan makanan untuk anggota keluarga lainnya. Untuk penjelasan lengkapnya disini

Sumber Gambar http://doctormums.com/
Daftar Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi (Heme-Iron):
1. Kerang: 23.8 mg dalam 3 oz
2. Tiram: 7.8 mg dalam 3 oz
3. Ati Ayam: 8 mg dalam 3 oz
4. Ati Sapi: 5.8 mg dalam 3 oz
5. Remis: 5.7 mg dalam 3 oz
6. Ikan Sardin: 2.4 mg dalam 3 oz
7. Kalkun: 1.6 mg dalam 3 oz
8. Daging Sapi, dalam 3 oz
9. Prime Rib: 2.1 mg
10. Short Rib: 2 mg
11. Rib eye: 1.7 mg
12. Sirloin: 1.6 mg
13. Daging domba: 2.1 mg dalam 3 oz
14. Telur: 1.2 dalam 2 butir telur yang besar
Keterangan: 1 oz = 28.35 gram

Daftar makanan yang kaya akan zat besi non-heme (Non-Heme Iron):
1. Biji Labu: 8.6 mg dalam 1/ cangkir
2. Tahu: 8 mg dalam 3/4 cangkir
3. Kacang Almond: 1.4 mg dalam 1/4 cangkir
4. Kismis: 1.4 mg dalam 1/2 cangkir
5. Buah persik kering: 1.6 mg dalam 1/2 cangkir
6. Kacang Mete: 1.7 mg dalam 1/4 cangkir
7. Buah Kenari: 0.9 mg dalam 1/4 cangkir
8. Kemiri: 0.7 mg dalam 1/4 cangkir
9. Kacang Kedelai: 3.4 mg dalam 3/4 cangkir
10. Kentang masak: 1.4 mg per 100 g
11. Bayam: 4 mg dalam 1 cangkir.

Bagaimana cara membuat MPASI Rumahan kaya zat besi ?
Tinggal mix n match bahan makanan yang ada di dapur dan sedikit berkreasi.
Berikut ini contoh makanannya, berupa MPASI Rumahan yang cocok untuk bayi > 1 tahun dan anggota keluarga lainnya
Zuppa soup ati ayam jabrok (Jagung Brokoli)

Sumber Gambar http://www.facebook.com/groups/hhbabyfood/
Bahan:
3 buah ati ayam, cuci bersih, rebus sampai empuk, potong kotak-kotak kecil
50 gr dada ayam fillet, potong menjadi kotak-kotak kecil, tumis sebentar
1 buah jagung manis, dipipil
1 buah wortel, dipotong kotak-kotak kecil
Beberapa kuntum brokoli
2 siung bawang putih, cincang halus
1 sdm tepung terigu
100 ml susu cair/UHT
1 sdm mentega, untuk menumis
1 lembar Puff pastry, potong jadi 4 persegi (contohnya merk Ed*)

Cara membuat:
1. Tumis bawang putih sampai harum, masukkan terigu aduk cepat agar tidak bergumpal
2. Masukkan wortel, jagung manis dan brokoli, tumis sampai agak layu. Kemudian masukkan ayam dan ati ayam
3. Masukkan susu cair sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan, masak sampai susu mendidih. Angkat.

4. Siapkan ramekin/mangkok tahan panas/alumunium foil cup, tuang sup ati ayam jabrok kedalamnya. Tutup dengan puff pastry, panggang sampai puff pastry berwarna kecoklatan. Sajikan hangat-hangat.

Mari cegah kekurangan zat besi dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam dan bervariasi dengan jumlah yang sesuai...
Semoga bermanfaat....

@nurlienda

Referensi:
Amanda Pingkan, Admin HHBF
http://www.mckinley.illinois.edu/…/dietary_sources_iron.html
http://informasitips.com/daftar-makanan-kaya-zat-besi
www.cdc.gov/nutrition/everyone/basics/vitamins/iron.html

Zat Besi untuk Bayi dan Anak

Bismillah...
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati..
Termasuk Menyajikan Makanan Sehat untuk anak dan keluarga tercinta.
Bagaimana panduan makanan sehat bayi 6 bulan - 24 bulan yang praktis dan BerGizi?
Ketika bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan kebutuhan zat gizi semakin meningkat dan tidak bisa hanya dipenuhi ASI saja. Pada usia ini ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan zat gizinya pun perlu memperhatikan aktivitas dan keadaan infeksi. Agar kebutuhan gizinya bisa tercapai, maka diperlukan tambahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berkualitas dengan tetap memberikan ASI hingga bayi berusia 2 tahun. Adapun tahapan pemberian MPASInya, bisa dilihat pada gambar berikut :


Pola pemberian makanan secara seimbang sejak usia dini akan mempengaruhi selera makan anak pada masa yang akan datang... Ketika MPASI merupakan momen terbaik untuk mengajarkan anak mengenai kebiasaan makan yang baik mulai dari cara makan (tidak perlu dipaksa, makan bersama, suasana yang menyenangkan), bahan makanan dan cara mengolah makanan (pengenalan makanan yang beranekaragam sangat penting), variasi makanan (padu padan makanan dan minuman, dengan pedoman gizi seimbang istilah kerennya 4 bintang, makanan pokok, lauk pauk, kacang-kacangan, sayur dan buah), tekstur yang pas sesuai usia dengan perpindahan konsistensi yang pas dan jumlah makanan yang meningkat bertahap tentunya, tiap anak memiliki batas porsi berbeda... Mari amati dan kenali :D

Bagaimana contoh menu MPASI berkualitas per kategori usia?
MPASI 6 Bulan - 9 Bulan
Untuk melihat detail jadwal dan menunya, disini


Tim Telur Tofu Karya Bunda Kartika Gunawan
Bahan : 
- 1/2 bungkus tofu (aku pake sakake)
- 1 sdm ayam giling
- 1 butir telur ayam kampung
- 1/2 batang wortel parut
- 5 kuntum brokoli hijau cincang
- 2 buah  bawang putih cincang halus
- keju parut secukupnya

Cara :
Campur semua bahan, lalu masukkan di wadah tahan panas. Kukus hingga matang. Angkat dan sajikan dalam porsi kecil. 


MPASI 10 - 12 Bulan
Berikut contoh Makanan Sehat, jika ingin melihat menu dan jadwal lebih detail disini
Tim ikan Saus Tomat Karya Bunda Merry Rosaria

Makanan Sehat Bayi 10 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

(Untuk 2 sajian)

Bahan tim ikan:
200 gr fillet ikan kakap/gurami, cincang
(Kulit dan tulangnya jangan dibuang untuk membuat kaldu ikan).
1 sdm tepung maizena/sagu/oatmeal.
2 siung bawang putih haluskan.
1 sdm bawang bombai cincang.
1/4 sdt pala bubuk.
2 butir telur, kocok lepas.

Cara membuat tim ikan:
1. Campur daging ikan cincang dengan tepung maizena, bombay, bawang putih, pala, dan kocokan telur aduk rata.
2. Bentuk adonan sesuka hati, kukus 15-20 menit.

Bahan saus tomat:
100 gr tomat, buang kulit dan biji, haluskan.
100ml kaldu di buat dari sisa kulit ikan dan tulang.
1/2 sdm tepung maizena larutkan dengan sedikit air.
1 sdm bombay cincang.
2 siung b.putih haluskan.
1/4 sdt orengano.

Saus tomat:
Panaskan minyaj lalu tumis bombay dan bwg putih hingga harum.
Masukan tomat , kaldu, larutan maizena,
Merica, gula pasir dan garam.
Masak hingga mendidih dan mengental.
Angkat.

Penyelesaian:
Atur ikan di piring siram dengan saus tomat. Hidangkan selagi hangat.


MPASI > 1 Tahun

Makanan Sehat Bayi 12 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

Merupakan makanan keluarga yang disajikan dengan diiris kecil-kecil lauk maupun sayurnya agar memudahkan untuk dikunyah dan ditelannya. Sebaiknya tidak menggunakan gula, garam apalagi MSG si pelezat masakan karena akan merusakan rasa alami makanan yang kadang buat anak Gerakan Tutup Mulut (GTM) karena sudah kenal masakan lezat berperisa, sehingga jika berbeda, ia tolak dengan dilepeh maupun dibuang... mubadzir jadinya.. 
Jadi, menyediakan makanan sehat bayi 6 bulan - 24 bulan yang praktis dan bergizi itu mudah...
Selamat mencoba...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Referensi :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.

Makanan Sehat Bayi 6 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

Bismillah...
Setelah mengetahui penyebab sembelit
disini
Pada kesempatan ini, akan membahas cara atasi sembelit pada bayi dan anak....

Apa yang harus dilakukan jika bayi dan anak sembelit? 
Pertama, lakukan observasi alias ingat-ingat kembali pada asupan makanan, cairan dan aktivitas bayi dan anaknya. Coba Bunda kembali mengingat-ingat, apakah Bunda memberikan porsi makan yang banyak, atau tekstur yang terlalu padat, atau mungkin anak tidak mendapat cairan yang cukup, atau terlalu banyak serat di menu makanannya, atau anak tidak diberikan makanan yang mengandung lemak? Setelah Bunda mengetahui penyebabnya, segera lakukan tindakan atau istilah kerennya intervensi, misal, penyebab sembelit adalah terlalu banyak serat dan tidak cukup asupan lemak karena Bunda hanya memberi makan sayur dan buah saja pada anak, maka segera ubah pola pemberian makannya. Berikan anak sedikit sayur, namun perbanyak protein dan lemaknya, intinya, berikan menu yang memenuhi Prinsip Gizi Seimbang pada anak.

Kedua, untuk memperlancar BAB bisa dibantu juga dengan pijat dengan gerakan I Love You pada bagian perut.
Atasi Sembelit pada Bayi dan Anak
Sumber Foto http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/
Gerakan pijatan dimulai dari dada kiri ke arah perut bawah (membentuk seperti huruf 'I'), yang dilakukan sebanyak enam kali. Selanjutnya, gerakan pijatan membentuk seperti huruf 'L' terbalik, yaitu dari dada kanan ke dada kiri turun ke perut bawah kiri, dan gerakan ini dilakukan berulang selama enam kali. Gerakan Pemijatan Bayi yang terakhir, adalah gerakan pijatan menyerupai huruf 'U' terbalik, yang dimulai dari perut bawah sebelah kanan naik ke dada lalu ke arah perut bawah kiri.
Gabungan ketiga pijat bayi tersebut mirip menuliskan kata ‘I Love U’. Gerakan pijatan ini mengikuti alur kolon membantu mendorong kotoran ke anus. Jika gerakan pemijatan tidak mengikuti arah kolon atau tidak membentuk L terbalik, maka kotoran di dalam kolon bayi  justru bisa terdorong ke atas dan menyebabkan sembelit atau Bayi Sulit Buang Air Besar.
Gerakan yang diulang 6x bertujuan untuk mencegah sembelit, Namun apabila ingin membangun kedekatan orangtua dengan bayi, pengulangan pijatan bisa dilakukan lebih dari 6x. Sedangkan gerakan pijatan di bagian belakang tubuh bayi untuk mencegah sembelit dilakukan dari arah tulang ekor ke rektum. Selain membantu melancarkan pencernaan, Gerakan Pemijatan Bayi ini bermanfaat pula untuk melancarkan peredaran darah bayi.

Selain itu Bunda bisa lakukan pijatan di bawah pusar secara lembut dan konstan (tetap) selama 3-5 menit. Ini akan merangsang timbulnya rasa ingin buang air besar (BAB).

Ketiga, untuk anak yang berusia diatas 1,5 tahun, ajak anak lakukan gerakan mengayuh sepeda pada bagian kaki. Mengapa hal ini penting? Karena tubuh yang aktif bergerak membantu proses metabolime tubuh lebih baik termasuk proses tubuh mencerna makanan loh. Atau tekuk kedua paha anak ke arah perut. Ini akan meningkatkan tekanan di dalam perut dan menyebabkan kotoran terdorong keluar.

Keempat, latih anak untuk BAB secara teratur dan tidak menunda-nundanya, bila terasa ingin BAB dan anak sudah dapat duduk sendiri. Misalnya, minta dia untuk duduk di atas pot-nya selama minimal 10 menit pada waktu yang sama setiap hari. Lebih baik lakukan latihan ini setelah dia makan. Bunda dapat membacakan buku cerita atau memperdengarkan lagu anak-anak agar dia tidak bosan dan memberikan pujian ketika sang anak berhasil melakukannya sebagai bagian dari keseharian.

Bagaimana, Bun.. Jadi... Tidak perlu panik ketika bayi dan anak sembelit ya...
Lakukan pencegahan daripada mengobati ya..
Berikan makanan dengan prinsip gizi seimbang agar anak bebas sembelit...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Atasi Sembelit pada Bayi dan Anak dengan Praktis dan Mudah

Bismillah...
Pernahkah putra/i Anda mengalami sembelit?

Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak
Sumber Foto http://happymommyeshoppe.com/
Terutama ketika mulai belajar makan alias masuk fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pada awal pemberian MPASI, jangan bingung jika tekstur dan warna feses anak menjadi berbeda dibanding saat anak hanya diberi ASI saja. Perubahan tekstur feses inilah yang menyebabkan anak terlihat mengejan saat BAB sehingga cara anak BAB akan berubah dan semakin menyerupai cara orang dewasa BAB. Yuk Kita Mulai Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak...
  Bagaimana cara membedakan BAB normal atau sembelit?
Setiap bayi itu berbeda, ada yang BAB sehari sekali, ada juga yang bisa sampai 6 kali sehari. Salah satu tanda pencernaan yang sehat adalah frekuensi BAB yang rutin setiap hari. Namun pada kenyataannya, beberapa bayi rawan mengalami sembelit di awal MPASI. Oleh karena itu, Bunda harus melakukan observasi penyebab sembelit pada bayi yang mendapat MPASI.

Apa saja penyebab perbedaan frekuensi BAB bayi dan anak?
1. Porsi makan 
Terlalu banyak dan terlalu cepat perpindahan/naiknya tekstur makanan pada saat MPASI. WHO telah merekomendasikan tekstur dan porsi MPASI sesuai tahapan usia. Jadi, usahakan untuk memberikan porsi dan tekstur MPASI yang sesuai dengan tahapannya.

2. Kurang mendapat cairan 
Cairan terpenuhi melalui ASI ketika usia bayi < 6 bulan dan berikan air putih ketika usia bayi genap 6 bulan. Tetap berikan ASI sesuai permintaan bayi. Bahkan, dalam Key Message Booklet dari UNICEF, ada anjuran "breastfeed first before giving other foods".
Pemberian air putih bantu mencerna makanan dan membersihkan mulut bayi > 6 bulan setelah makan. Pemberian air putih ini harus bertahap ya, dan jangan terlalu banyak, karena air putih minim zat gizi dan bisa mengenyangkan.

3. Terlalu banyak serat
Bayi punya keterbatasan kemampuan dalam menyerap bahan makanan berserat tinggi. Kebutuhan serat pada bayi berbanding terbalik dengan orang dewasa dimana konsumsi serat yang terlalu banyak dapat memicu sembelit bagi bayi. Untuk lebih jelasnya, silakan Bunda baca artikel ini http://www.aboutkidsgi.org/site/treatments/kids-and-dietary-fiber

4. Kurang asupan lemak
Sumber lemak sebaiknya diberikan saat awal MPASI, baik lemak yang terdapat pada bahan makanan seperti alpukat atau sumber lemak tambahan seperti mentega, kaldu, santan encer maupun minyak. Fungsi pemberian minyak sebagai sumber kalori bayi dan anak yang sedang tumbuh berkembang pesat, melezatkan rasa masakan, melembutkan bubur sehingga mudah ditelan, dan meningkatkan fungsi protektif sayur serta buah karena lemak membantu penyerapan berbagai vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Serat dari sayur, karbohidrat ditambah lemak akan membuat bayi mudah mengeluarkan feses karena kotoran jadi tidak keras..

Nah, minyak apa yang bisa diberikan untuk bayi dan anak? Semua jenis minyak diperbolehkan sesuai ketersediaan di dapur masing-masing, bisa minyak kelapa, minyak goreng merk sania/bimoli/sunco/filma atau merk lainnya. Yang penting minyak baru. bukan bekas dipakai menggoreng. Tambahkan setengah sampai 1 sendok minyak di tiap porsi makan anak ya.

5. Alergi 
Alergi bukanlah hal yang sederhana, berbagai faktor berperan dalam timbulnya alergi dan terkadang dicap alergi sebagai misteri. Setiap anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu bahan makanan. Sebagai contoh, ada anak yang sembelit karena mengonsumsi pepaya, tapi bagi anak lain, pepaya justru dapat memperlancar BABnya. Oleh karena itu, sangat disarankan agar Bunda membuat food diary atau catatan harian makanan. Catat bahan makanan yang dikonsumsi anak dan bagaimana reaksinya, baik itu tekstur BABnya, frekuensi BAB dan ada tanda alergi atau tidak (seperti ruam, batuk, muntah, dll) pada setiap makan anak, terutama pada masa awal MPASI. 

Semoga bermanfaat...


Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak