Bismillah
Anak pendek merupakan masalah gizi kurang yang kronis. Untuk lebih memahami kondisi anak pendek (stunting) bisa cek disini....  Stunting pada awal masa anak-anak diketahui memiliki tingkat kecerdasan, kemampuan motorik, dan integrasi neurosensori yang lebih rendah. Stunting pada masa balita akan mempengaruhi kualitas kehidupan di masa usia sekolah, remaja, bahkan dewasa (Milman, 2005). Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stunting di Indonesia, yaitu dari 36,8% (2010) menjadi 37,2% (2013).

Kajian Unicef Indonesia dan Bhutta (2013) menyatakan bahwa praktik pemberian makan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stunting. Terdapat tiga aspek pemberian makan yang berkontribusi terhadap stunting, yaitu :
1. Kualitas makanan yang rendah,
2. Praktik pemberian makan yang tidak tepat dan
3. Keamanan makanan dan air.

Hanya sekitar 37% anak umur 6-23 bulan mendapatkan makanan seperti yang dianjurkan dalam praktik pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA)
PMBA yang tepat merujuk pada waktu awal pemberian yaitu tepat 6 bulan, kandungan gizi (mengandung gizi seimbang yang dikenal dengan istilah 4 bintang) serta keamanan makanan dalam hal penyiapan bahan makanan hingga disajikan termasuk kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun saat menyiapkan makanan. 
 

Berdasarkan pedoman WHO tahun 2010, pemberian makan bayi dan anak yang berkualitas memiliki 7 indikator penting dalam kondisi normal maupun bencana yaitu :
1)      Age : usia bayi saat dimulainya MPASI adalah 6 bulan (5 bulan 30 hari)
2)      Frequency : frekuensi pemberian makan meningkat sesuai dengan usia
3)      Amount : banyaknya makanan yang diberikan dalam sehari dan diberikan meningkat bertahap sesuai dengan kemampuan bayi
4)      Texture : tekstur makanan yang diberikan kepada bayi mulai dari makanan saring hingga makanan padat
5)      Variety : keberagaman makanan yang ada pada sajian dengan rasa tidak terlalu pedas dan asin. Keanekaragaman makanan berpotensi meningkatkan pertumbuhan tinggi badan (Onyango, 2014)
6)      Active/responsive : pemberian makan secara aktif/responsif yakni dengan didampingi
7)      Hygiene : higienis dan aman. Higienitas dan keamanan makanan menjadi poin penting dalam hal pemberian makan maupun sarana dan prasarana yang digunakan.

Yuk cegah anak pendek dengan pemberian makan berkualitas... Mulai dengan hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan, lankutkan menyusui hingga 2 tahun dan berikan makanan pendamping asi (MPASI) yang berkualitas sejak usia 6 bulan. Kita juga bisa mencegah stunting sejak dini loh, tipsnya disini. Semoga bermanfaat.....

#StuntingBisaDicegah
#AyoCegahStunting
#HGN58


@nurlienda

Yuk cegah anak pendek dengan pemberian makan berkualitas

Bismillah
Anak pendek merupakan masalah gizi kurang yang kronis. Untuk lebih memahami kondisi anak pendek (stunting) bisa cek disini....  Stunting pada awal masa anak-anak diketahui memiliki tingkat kecerdasan, kemampuan motorik, dan integrasi neurosensori yang lebih rendah. Stunting pada masa balita akan mempengaruhi kualitas kehidupan di masa usia sekolah, remaja, bahkan dewasa (Milman, 2005). Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stunting di Indonesia, yaitu dari 36,8% (2010) menjadi 37,2% (2013).

Kajian Unicef Indonesia dan Bhutta (2013) menyatakan bahwa praktik pemberian makan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stunting. Terdapat tiga aspek pemberian makan yang berkontribusi terhadap stunting, yaitu :
1. Kualitas makanan yang rendah,
2. Praktik pemberian makan yang tidak tepat dan
3. Keamanan makanan dan air.

Hanya sekitar 37% anak umur 6-23 bulan mendapatkan makanan seperti yang dianjurkan dalam praktik pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA)
PMBA yang tepat merujuk pada waktu awal pemberian yaitu tepat 6 bulan, kandungan gizi (mengandung gizi seimbang yang dikenal dengan istilah 4 bintang) serta keamanan makanan dalam hal penyiapan bahan makanan hingga disajikan termasuk kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun saat menyiapkan makanan. 
 

Berdasarkan pedoman WHO tahun 2010, pemberian makan bayi dan anak yang berkualitas memiliki 7 indikator penting dalam kondisi normal maupun bencana yaitu :
1)      Age : usia bayi saat dimulainya MPASI adalah 6 bulan (5 bulan 30 hari)
2)      Frequency : frekuensi pemberian makan meningkat sesuai dengan usia
3)      Amount : banyaknya makanan yang diberikan dalam sehari dan diberikan meningkat bertahap sesuai dengan kemampuan bayi
4)      Texture : tekstur makanan yang diberikan kepada bayi mulai dari makanan saring hingga makanan padat
5)      Variety : keberagaman makanan yang ada pada sajian dengan rasa tidak terlalu pedas dan asin. Keanekaragaman makanan berpotensi meningkatkan pertumbuhan tinggi badan (Onyango, 2014)
6)      Active/responsive : pemberian makan secara aktif/responsif yakni dengan didampingi
7)      Hygiene : higienis dan aman. Higienitas dan keamanan makanan menjadi poin penting dalam hal pemberian makan maupun sarana dan prasarana yang digunakan.

Yuk cegah anak pendek dengan pemberian makan berkualitas... Mulai dengan hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan, lankutkan menyusui hingga 2 tahun dan berikan makanan pendamping asi (MPASI) yang berkualitas sejak usia 6 bulan. Kita juga bisa mencegah stunting sejak dini loh, tipsnya disini. Semoga bermanfaat.....

#StuntingBisaDicegah
#AyoCegahStunting
#HGN58


@nurlienda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar