Bismillah..
Mencuci tangan jauh lebih penting ketimbang berusaha membasmi semua kuman yang ada di lingkungan Anda, ujar Charles Gerba, Ph.D., mikrobiologis dari University of Arizona. Dalam penelitiannya tentang kuman yang paling banyak mendekam di tempat umum, ternyata lantai toilet, keran di wastafel serta wastafel itu sendiri adalah tempat paling jorok. Di sekolah, alat-alat tulis adalah 'hot spot' di mana kuman berada (dan sering berpindah tangan!). Sementara di rumah, remote TV bisa jadi 'berlimpahan' kuman seperti juga spon cuci piring yang dinyatakan lebih penuh mikroba dibandingkan kloset.
Oleh karenanya, Mari kita galakkan gerakan mencuci tangan dengan sabun untuk kurangi risiko terkena diare dan penyakit lainnya...
Cuci Tangan untuk Anak, Pentingkah?
Tahukah Bunda?
Sekitar 760.000 balita meninggal tiap tahunnya karena diare.
"Saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan."
Sumber : Journal of Environmental Research and Public Health
Mari tanamkan ide mencuci tangan agar datang dari dirinya sendiri, kemungkinan besar anak akan menjadi lebih mudah (dan suka) mencuci tangannya.
Bagaimana dengan Bunda?
Bukankah Bunda yang paling sering memeluk, mencium, dan membelai Si Kecil?
Jangan-jangan Bunda yang 'mengantarkan' kuman-kuman itu padanya?
Jadi... Ayo Bun, cuci tangan sesering mungkin. Mulai dari Sekarang!
Sudahkah Bunda dan Putra/inya mencuci tangan hari ini?
Ingin ngobrol dengan saya? Follow Saya di Twitter: @nurlienda
Mencuci tangan jauh lebih penting ketimbang berusaha membasmi semua kuman yang ada di lingkungan Anda, ujar Charles Gerba, Ph.D., mikrobiologis dari University of Arizona. Dalam penelitiannya tentang kuman yang paling banyak mendekam di tempat umum, ternyata lantai toilet, keran di wastafel serta wastafel itu sendiri adalah tempat paling jorok. Di sekolah, alat-alat tulis adalah 'hot spot' di mana kuman berada (dan sering berpindah tangan!). Sementara di rumah, remote TV bisa jadi 'berlimpahan' kuman seperti juga spon cuci piring yang dinyatakan lebih penuh mikroba dibandingkan kloset.
Oleh karenanya, Mari kita galakkan gerakan mencuci tangan dengan sabun untuk kurangi risiko terkena diare dan penyakit lainnya...
Cuci Tangan untuk Anak, Pentingkah?
Tahukah Bunda?
Sekitar 760.000 balita meninggal tiap tahunnya karena diare.
"Saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan."
Sumber : Journal of Environmental Research and Public Health
Mari tanamkan ide mencuci tangan agar datang dari dirinya sendiri, kemungkinan besar anak akan menjadi lebih mudah (dan suka) mencuci tangannya.
Bagaimana dengan Bunda?
Bukankah Bunda yang paling sering memeluk, mencium, dan membelai Si Kecil?
Jangan-jangan Bunda yang 'mengantarkan' kuman-kuman itu padanya?
Jadi... Ayo Bun, cuci tangan sesering mungkin. Mulai dari Sekarang!
Sudahkah Bunda dan Putra/inya mencuci tangan hari ini?
Ingin ngobrol dengan saya? Follow Saya di Twitter: @nurlienda
Cuci Tangan Untuk Anak, Pentingkah?
Mencuci tangan jauh lebih penting ketimbang berusaha membasmi semua kuman yang ada di lingkungan Anda, ujar Charles Gerba, Ph.D., mikrobiologis dari University of Arizona. Dalam penelitiannya tentang kuman yang paling banyak mendekam di tempat umum, ternyata lantai toilet, keran di wastafel serta wastafel itu sendiri adalah tempat paling jorok. Di sekolah, alat-alat tulis adalah 'hot spot' di mana kuman berada (dan sering berpindah tangan!). Sementara di rumah, remote TV bisa jadi 'berlimpahan' kuman seperti juga spon cuci piring yang dinyatakan lebih penuh mikroba dibandingkan kloset.
Oleh karenanya, Mari kita galakkan gerakan mencuci tangan dengan sabun untuk kurangi risiko terkena diare dan penyakit lainnya...
Cuci Tangan untuk Anak, Pentingkah?
Tahukah Bunda?
Sekitar 760.000 balita meninggal tiap tahunnya karena diare.
"Saat seseorang mencuci tangannya dengan sabun dan air menghilangkan 92% organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan."
Sumber : Journal of Environmental Research and Public Health
Mari tanamkan ide mencuci tangan agar datang dari dirinya sendiri, kemungkinan besar anak akan menjadi lebih mudah (dan suka) mencuci tangannya.
Bagaimana dengan Bunda?
Bukankah Bunda yang paling sering memeluk, mencium, dan membelai Si Kecil?
Jangan-jangan Bunda yang 'mengantarkan' kuman-kuman itu padanya?
Jadi... Ayo Bun, cuci tangan sesering mungkin. Mulai dari Sekarang!
Sudahkah Bunda dan Putra/inya mencuci tangan hari ini?
Ingin ngobrol dengan saya? Follow Saya di Twitter: @nurlienda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar