Bismillah...
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati..
Termasuk Menyajikan Makanan Sehat untuk anak dan keluarga tercinta.
Bagaimana panduan makanan sehat bayi 6 bulan - 24 bulan yang praktis dan BerGizi?
Ketika bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan kebutuhan zat gizi semakin meningkat dan tidak bisa hanya dipenuhi ASI saja. Pada usia ini ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar infeksi dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan zat gizinya pun perlu memperhatikan aktivitas dan keadaan infeksi. Agar kebutuhan gizinya bisa tercapai, maka diperlukan tambahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berkualitas dengan tetap memberikan ASI hingga bayi berusia 2 tahun. Adapun tahapan pemberian MPASInya, bisa dilihat pada gambar berikut :


Pola pemberian makanan secara seimbang sejak usia dini akan mempengaruhi selera makan anak pada masa yang akan datang... Ketika MPASI merupakan momen terbaik untuk mengajarkan anak mengenai kebiasaan makan yang baik mulai dari cara makan (tidak perlu dipaksa, makan bersama, suasana yang menyenangkan), bahan makanan dan cara mengolah makanan (pengenalan makanan yang beranekaragam sangat penting), variasi makanan (padu padan makanan dan minuman, dengan pedoman gizi seimbang istilah kerennya 4 bintang, makanan pokok, lauk pauk, kacang-kacangan, sayur dan buah), tekstur yang pas sesuai usia dengan perpindahan konsistensi yang pas dan jumlah makanan yang meningkat bertahap tentunya, tiap anak memiliki batas porsi berbeda... Mari amati dan kenali :D

Bagaimana contoh menu MPASI berkualitas per kategori usia?
MPASI 6 Bulan - 9 Bulan
Untuk melihat detail jadwal dan menunya, disini


Tim Telur Tofu Karya Bunda Kartika Gunawan
Bahan : 
- 1/2 bungkus tofu (aku pake sakake)
- 1 sdm ayam giling
- 1 butir telur ayam kampung
- 1/2 batang wortel parut
- 5 kuntum brokoli hijau cincang
- 2 buah  bawang putih cincang halus
- keju parut secukupnya

Cara :
Campur semua bahan, lalu masukkan di wadah tahan panas. Kukus hingga matang. Angkat dan sajikan dalam porsi kecil. 


MPASI 10 - 12 Bulan
Berikut contoh Makanan Sehat, jika ingin melihat menu dan jadwal lebih detail disini
Tim ikan Saus Tomat Karya Bunda Merry Rosaria

Makanan Sehat Bayi 10 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

(Untuk 2 sajian)

Bahan tim ikan:
200 gr fillet ikan kakap/gurami, cincang
(Kulit dan tulangnya jangan dibuang untuk membuat kaldu ikan).
1 sdm tepung maizena/sagu/oatmeal.
2 siung bawang putih haluskan.
1 sdm bawang bombai cincang.
1/4 sdt pala bubuk.
2 butir telur, kocok lepas.

Cara membuat tim ikan:
1. Campur daging ikan cincang dengan tepung maizena, bombay, bawang putih, pala, dan kocokan telur aduk rata.
2. Bentuk adonan sesuka hati, kukus 15-20 menit.

Bahan saus tomat:
100 gr tomat, buang kulit dan biji, haluskan.
100ml kaldu di buat dari sisa kulit ikan dan tulang.
1/2 sdm tepung maizena larutkan dengan sedikit air.
1 sdm bombay cincang.
2 siung b.putih haluskan.
1/4 sdt orengano.

Saus tomat:
Panaskan minyaj lalu tumis bombay dan bwg putih hingga harum.
Masukan tomat , kaldu, larutan maizena,
Merica, gula pasir dan garam.
Masak hingga mendidih dan mengental.
Angkat.

Penyelesaian:
Atur ikan di piring siram dengan saus tomat. Hidangkan selagi hangat.


MPASI > 1 Tahun

Makanan Sehat Bayi 12 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

Merupakan makanan keluarga yang disajikan dengan diiris kecil-kecil lauk maupun sayurnya agar memudahkan untuk dikunyah dan ditelannya. Sebaiknya tidak menggunakan gula, garam apalagi MSG si pelezat masakan karena akan merusakan rasa alami makanan yang kadang buat anak Gerakan Tutup Mulut (GTM) karena sudah kenal masakan lezat berperisa, sehingga jika berbeda, ia tolak dengan dilepeh maupun dibuang... mubadzir jadinya.. 
Jadi, menyediakan makanan sehat bayi 6 bulan - 24 bulan yang praktis dan bergizi itu mudah...
Selamat mencoba...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Referensi :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.

Makanan Sehat Bayi 6 Bulan - 24 Bulan yang Praktis dan BerGizi

Bismillah...
Setelah mengetahui penyebab sembelit
disini
Pada kesempatan ini, akan membahas cara atasi sembelit pada bayi dan anak....

Apa yang harus dilakukan jika bayi dan anak sembelit? 
Pertama, lakukan observasi alias ingat-ingat kembali pada asupan makanan, cairan dan aktivitas bayi dan anaknya. Coba Bunda kembali mengingat-ingat, apakah Bunda memberikan porsi makan yang banyak, atau tekstur yang terlalu padat, atau mungkin anak tidak mendapat cairan yang cukup, atau terlalu banyak serat di menu makanannya, atau anak tidak diberikan makanan yang mengandung lemak? Setelah Bunda mengetahui penyebabnya, segera lakukan tindakan atau istilah kerennya intervensi, misal, penyebab sembelit adalah terlalu banyak serat dan tidak cukup asupan lemak karena Bunda hanya memberi makan sayur dan buah saja pada anak, maka segera ubah pola pemberian makannya. Berikan anak sedikit sayur, namun perbanyak protein dan lemaknya, intinya, berikan menu yang memenuhi Prinsip Gizi Seimbang pada anak.

Kedua, untuk memperlancar BAB bisa dibantu juga dengan pijat dengan gerakan I Love You pada bagian perut.
Atasi Sembelit pada Bayi dan Anak
Sumber Foto http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/
Gerakan pijatan dimulai dari dada kiri ke arah perut bawah (membentuk seperti huruf 'I'), yang dilakukan sebanyak enam kali. Selanjutnya, gerakan pijatan membentuk seperti huruf 'L' terbalik, yaitu dari dada kanan ke dada kiri turun ke perut bawah kiri, dan gerakan ini dilakukan berulang selama enam kali. Gerakan Pemijatan Bayi yang terakhir, adalah gerakan pijatan menyerupai huruf 'U' terbalik, yang dimulai dari perut bawah sebelah kanan naik ke dada lalu ke arah perut bawah kiri.
Gabungan ketiga pijat bayi tersebut mirip menuliskan kata ‘I Love U’. Gerakan pijatan ini mengikuti alur kolon membantu mendorong kotoran ke anus. Jika gerakan pemijatan tidak mengikuti arah kolon atau tidak membentuk L terbalik, maka kotoran di dalam kolon bayi  justru bisa terdorong ke atas dan menyebabkan sembelit atau Bayi Sulit Buang Air Besar.
Gerakan yang diulang 6x bertujuan untuk mencegah sembelit, Namun apabila ingin membangun kedekatan orangtua dengan bayi, pengulangan pijatan bisa dilakukan lebih dari 6x. Sedangkan gerakan pijatan di bagian belakang tubuh bayi untuk mencegah sembelit dilakukan dari arah tulang ekor ke rektum. Selain membantu melancarkan pencernaan, Gerakan Pemijatan Bayi ini bermanfaat pula untuk melancarkan peredaran darah bayi.

Selain itu Bunda bisa lakukan pijatan di bawah pusar secara lembut dan konstan (tetap) selama 3-5 menit. Ini akan merangsang timbulnya rasa ingin buang air besar (BAB).

Ketiga, untuk anak yang berusia diatas 1,5 tahun, ajak anak lakukan gerakan mengayuh sepeda pada bagian kaki. Mengapa hal ini penting? Karena tubuh yang aktif bergerak membantu proses metabolime tubuh lebih baik termasuk proses tubuh mencerna makanan loh. Atau tekuk kedua paha anak ke arah perut. Ini akan meningkatkan tekanan di dalam perut dan menyebabkan kotoran terdorong keluar.

Keempat, latih anak untuk BAB secara teratur dan tidak menunda-nundanya, bila terasa ingin BAB dan anak sudah dapat duduk sendiri. Misalnya, minta dia untuk duduk di atas pot-nya selama minimal 10 menit pada waktu yang sama setiap hari. Lebih baik lakukan latihan ini setelah dia makan. Bunda dapat membacakan buku cerita atau memperdengarkan lagu anak-anak agar dia tidak bosan dan memberikan pujian ketika sang anak berhasil melakukannya sebagai bagian dari keseharian.

Bagaimana, Bun.. Jadi... Tidak perlu panik ketika bayi dan anak sembelit ya...
Lakukan pencegahan daripada mengobati ya..
Berikan makanan dengan prinsip gizi seimbang agar anak bebas sembelit...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Atasi Sembelit pada Bayi dan Anak dengan Praktis dan Mudah

Bismillah...
Pernahkah putra/i Anda mengalami sembelit?

Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak
Sumber Foto http://happymommyeshoppe.com/
Terutama ketika mulai belajar makan alias masuk fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pada awal pemberian MPASI, jangan bingung jika tekstur dan warna feses anak menjadi berbeda dibanding saat anak hanya diberi ASI saja. Perubahan tekstur feses inilah yang menyebabkan anak terlihat mengejan saat BAB sehingga cara anak BAB akan berubah dan semakin menyerupai cara orang dewasa BAB. Yuk Kita Mulai Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak...
  Bagaimana cara membedakan BAB normal atau sembelit?
Setiap bayi itu berbeda, ada yang BAB sehari sekali, ada juga yang bisa sampai 6 kali sehari. Salah satu tanda pencernaan yang sehat adalah frekuensi BAB yang rutin setiap hari. Namun pada kenyataannya, beberapa bayi rawan mengalami sembelit di awal MPASI. Oleh karena itu, Bunda harus melakukan observasi penyebab sembelit pada bayi yang mendapat MPASI.

Apa saja penyebab perbedaan frekuensi BAB bayi dan anak?
1. Porsi makan 
Terlalu banyak dan terlalu cepat perpindahan/naiknya tekstur makanan pada saat MPASI. WHO telah merekomendasikan tekstur dan porsi MPASI sesuai tahapan usia. Jadi, usahakan untuk memberikan porsi dan tekstur MPASI yang sesuai dengan tahapannya.

2. Kurang mendapat cairan 
Cairan terpenuhi melalui ASI ketika usia bayi < 6 bulan dan berikan air putih ketika usia bayi genap 6 bulan. Tetap berikan ASI sesuai permintaan bayi. Bahkan, dalam Key Message Booklet dari UNICEF, ada anjuran "breastfeed first before giving other foods".
Pemberian air putih bantu mencerna makanan dan membersihkan mulut bayi > 6 bulan setelah makan. Pemberian air putih ini harus bertahap ya, dan jangan terlalu banyak, karena air putih minim zat gizi dan bisa mengenyangkan.

3. Terlalu banyak serat
Bayi punya keterbatasan kemampuan dalam menyerap bahan makanan berserat tinggi. Kebutuhan serat pada bayi berbanding terbalik dengan orang dewasa dimana konsumsi serat yang terlalu banyak dapat memicu sembelit bagi bayi. Untuk lebih jelasnya, silakan Bunda baca artikel ini http://www.aboutkidsgi.org/site/treatments/kids-and-dietary-fiber

4. Kurang asupan lemak
Sumber lemak sebaiknya diberikan saat awal MPASI, baik lemak yang terdapat pada bahan makanan seperti alpukat atau sumber lemak tambahan seperti mentega, kaldu, santan encer maupun minyak. Fungsi pemberian minyak sebagai sumber kalori bayi dan anak yang sedang tumbuh berkembang pesat, melezatkan rasa masakan, melembutkan bubur sehingga mudah ditelan, dan meningkatkan fungsi protektif sayur serta buah karena lemak membantu penyerapan berbagai vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Serat dari sayur, karbohidrat ditambah lemak akan membuat bayi mudah mengeluarkan feses karena kotoran jadi tidak keras..

Nah, minyak apa yang bisa diberikan untuk bayi dan anak? Semua jenis minyak diperbolehkan sesuai ketersediaan di dapur masing-masing, bisa minyak kelapa, minyak goreng merk sania/bimoli/sunco/filma atau merk lainnya. Yang penting minyak baru. bukan bekas dipakai menggoreng. Tambahkan setengah sampai 1 sendok minyak di tiap porsi makan anak ya.

5. Alergi 
Alergi bukanlah hal yang sederhana, berbagai faktor berperan dalam timbulnya alergi dan terkadang dicap alergi sebagai misteri. Setiap anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu bahan makanan. Sebagai contoh, ada anak yang sembelit karena mengonsumsi pepaya, tapi bagi anak lain, pepaya justru dapat memperlancar BABnya. Oleh karena itu, sangat disarankan agar Bunda membuat food diary atau catatan harian makanan. Catat bahan makanan yang dikonsumsi anak dan bagaimana reaksinya, baik itu tekstur BABnya, frekuensi BAB dan ada tanda alergi atau tidak (seperti ruam, batuk, muntah, dll) pada setiap makan anak, terutama pada masa awal MPASI. 

Semoga bermanfaat...


Kenali Sembelit pada Bayi dan Anak

Bismillah...
Pernahkah mendengar info dari media elektronik maupun broadcast tentang bahaya mencampur bayam dan tahu?
Padahal dalam menyiapkan MPASI maupun makanan anak dan keluarga, menu tersebut akrab menjadi menu harian kita...
Bahayakah Mencampur Bayam dan Tahu ?
Sumber Gambar http://loexie.files.wordpress.com
Berikut ini merupakan contoh BC yang mungkin para Bunda telah mendapatkannya :
Penting bagi wanita !!
Tidak disarankan makan bayam & tahu bersamaan,
karna jika digabungkan akan membentuk senyawa yg bisa mengakibatkan terbentuknya batu / kista dalam tubuh.
Hasil penelitian Prof. Dr. Asbudi,SPOG (Para dokter tak ada yang mengenalnya loh, hati2, asbun)
Jangan makan timun saat haid karna bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 hari dapat menyebabkan kista &kanker rahim.
Alangkah baiknya bila info ini disebarkan ke banyak wanita sebagai tanda kepedulian kita terhadap sesama.
Jika pria yang menerima bbm ini, tolong di teruskan kepada rekan wanitanya!

Glek, ngeri ya, infonya...

Djoko Sutopo, Ahli Gizi senior berpendapat bahwa beliau tidak percaya terhadap pendapat dr, OZ. Mungkin saja dia ahli di bidang medis tetapi perlu penjelasan secara biokimiawi. Tempe merupakan sumber zat gizi terutama asam amino bebas dan asam lemak bebas yang mudah dicerna. Tempe dan tahu yang dicampur dengan nasi akan memperbaiki kualitas proteinnya sehingga hampir setara susu.
Mungkin yang dikuatirkan adalah persenyawaan antara nitrit (dari bayam) dengan asam amino (dari tempe/tahu) membentuk "nitrosamin" yang konon dapat bersifat "karsinogenik". Tetapi untuk menjadi karsinogenik diperlukan dosis yang cukup tinggi dan dalam waktu lama, itupun sifatnya individual. Senyawa nitrosamin dapat terdapat di dalam bahan makanan lain, misalnya kornet, sosis dkk, tetapi belum ada laporan tentang penderita kanker karena makan kornet.

Bayam dan tahu termasuk sumber zat gizi terbaik yang mudah didapatkan dalam keseharian. Namun beredar informasi yang mengatakan bahwa mengonsumsi keduanya secara bersamaan bisa memicu kista pada organ reproduksi perempuan. "Bayam dan tahu? Enggak ah, setahu saya nggak ada hubungannya tuh (dengan kista)," kata Dr Damar Prasmusinto, SpOG, ahli kandungan yang berpraktik di RS Brawijaya mengomentari informasi tersebut. Menurut Dr Damar, umumnya ada 2 penyebab kista yang sering dijumpai dan keduanya sangat jarang berhubungan dengan makanan. Penyebab yang pertama adalah bawaan lahir, sedangkan yang kedua adalah endometriosis atau pertumbuhan yang tidak normal di lapisan endometrium.

Makanan bisa juga menjadi penyebab gangguan organ reproduksi perempuan, namun biasanya berhubungan dengan junk food atau makanan tidak sehat. Kandungan hormon yang sering ditemukan dalam junk food diyakini bisa memicu Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS.

Pada prinsipnya, bahan makanan alami jika dikonsumsi sewajarnya tidak apa-apa tetapi makanan apapun jika dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu kesehatan.

Jadi masih parno mencapur bayam dengan tahu atau tempe?
Yuk jadi Ibu yang bijak dengan mencerna info dari sumber yang dapat dipercaya dan lakukan kroscek terlebih dahulu ya...
Semoga bermanfaat....

@nurlienda

Sumber :
http://health.detik.com/read/2012/11/29/142456/2104998/763/makan-bayam-dan-tahu-bersamaan-bisa-picu-kista-benarkah

Bahayakah Mencampur Bayam dan Tahu ?