Bismillah...
Sebuah sms datang dengan pertanyaan "Bolehkah bayam dipanaskan ulang ?"
Berapa lama bayam bisa dikonsumsi setelah matang ?
Pernahkan Anda mendengar atau membaca berita kasus keracunan bayam?
Sebegitu kuatkah racun pada sayur bayam sehingga dianggap membahayakan?
Saya sendiri belum pernah membaca penelitian ilmiah tentang racun pada sayur bayam.
Setelah sebelumnya pro kontra mencampur bayam dengan produk kedelai disini

"Betul memang, sayuran hijau tidak baik jika dimasak sampai terlalu masak karena vitamin yang dikandungnya tentu rusak." Tutur Djoko Sutopo, Ahli Gizi Senior ketika berdiskusi mengenai makanan.


Sayur bayam atau sayur hijau dan sayur apapun akan berbahaya jika sudah rusak (menyimpang dari ukuran normal panca indra), artinya sudah mengandung bakteri patogen (penyebab penyakit) dalam populasi yang membahayakan kesehatan. Namun dugaan kami ada hal-hal yang dianggap sebagai racun meskipun faktanya tidak berbahaya, seperti:
1). Bayam (dan sayuran daun hijau) adalah sumber zat besi.
Secara alamiah zat besi di daun bayam dalam bentuk "ferro" yaitu bentuk zat besi yang mudah diserap oleh usus halus. Pada waktu dimasak (apalagi berulang-ulang) karena terpapar oleh udara dan bereaksi dengan alat masak, zat besi teroksidasi dan berubah menjadi bentuk "ferri" yang tidak dapat diserap sehingga sayur bayam "gagal" menjadi sumber zat besi. Namun perlu juga dipahami bahwa sumber zat besi yang utama bagi manusia adalah hasil "daur ulang" butir-butir darah merah yang tua/rusak.

2). Daun bayam, seperti halnya sayuran daun yang lain, mengandung senyawa nitrat.
Pada waktu dimasak sebagian senyawa nitrat menjadi "nitrit". Jika dipanaskan kembali tentu akan lebih banyak nitrit yang terbentuk. Nitrit jika bersenyawa dengan asam amino (protein) dapat membentuk senyawa "nitrosamin" yang dianggap dapat bersifat karsinogen. Namun untuk menjadi karsinogen tentu memerlukan jumlah (konsentrasi) yang cukup tinggi dan dikonsumsi dalam waktu lama. Jika seminggu cuma 1-2 kali itupun biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit tentu tidak apa-apa, jauh lebih berbahaya makanan yang mengandung boraks, formalin, pewarna ilegal yang hampir tiap hari dikonsumsi masyarakat. Nitrit juga digunakan dalam pembuatan kornet daging sapi supaya daging tetap berwarna merah. Nitrosamin yang terbentung di kornet mungkin berlipatkali lebih banyak daripada di sayur bayam yang dihangatkan kembali.

Kesimpulannya tentang bahaya sayur bayam yang dihangatkan kembali ya kembali pada kita ya..
Lebih baik memasak sedikit dan langsung habis. Golden time menyajikan makanan adalah kurang dari 4 jam setelah dimasak loh, Bunda...
Lalu bagaimana alternatifnya untuk memasak yang praktis dan sehat?
Kita bisa menyiapkan bumbu dan bahan untuk sayur, ketika akan disantap, tinggal dimasak yang kurang dari 5 menit. Sayur bayam pun fresh, manis dan rasa yang menggiurkan...
Yang perlu diingat tinggal cara memasak sayur yang benarnya ya...

Nah, Penasaran CARA MEMASAK SAYUR YANG BAIK ?
Nantikan di artikel selanjutnya...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Benarkah Bayam tidak boleh lama dikonsumsi ?

Bismillah...
Sebuah sms datang dengan pertanyaan "Bolehkah bayam dipanaskan ulang ?"
Berapa lama bayam bisa dikonsumsi setelah matang ?
Pernahkan Anda mendengar atau membaca berita kasus keracunan bayam?
Sebegitu kuatkah racun pada sayur bayam sehingga dianggap membahayakan?
Saya sendiri belum pernah membaca penelitian ilmiah tentang racun pada sayur bayam.
Setelah sebelumnya pro kontra mencampur bayam dengan produk kedelai disini

"Betul memang, sayuran hijau tidak baik jika dimasak sampai terlalu masak karena vitamin yang dikandungnya tentu rusak." Tutur Djoko Sutopo, Ahli Gizi Senior ketika berdiskusi mengenai makanan.


Sayur bayam atau sayur hijau dan sayur apapun akan berbahaya jika sudah rusak (menyimpang dari ukuran normal panca indra), artinya sudah mengandung bakteri patogen (penyebab penyakit) dalam populasi yang membahayakan kesehatan. Namun dugaan kami ada hal-hal yang dianggap sebagai racun meskipun faktanya tidak berbahaya, seperti:
1). Bayam (dan sayuran daun hijau) adalah sumber zat besi.
Secara alamiah zat besi di daun bayam dalam bentuk "ferro" yaitu bentuk zat besi yang mudah diserap oleh usus halus. Pada waktu dimasak (apalagi berulang-ulang) karena terpapar oleh udara dan bereaksi dengan alat masak, zat besi teroksidasi dan berubah menjadi bentuk "ferri" yang tidak dapat diserap sehingga sayur bayam "gagal" menjadi sumber zat besi. Namun perlu juga dipahami bahwa sumber zat besi yang utama bagi manusia adalah hasil "daur ulang" butir-butir darah merah yang tua/rusak.

2). Daun bayam, seperti halnya sayuran daun yang lain, mengandung senyawa nitrat.
Pada waktu dimasak sebagian senyawa nitrat menjadi "nitrit". Jika dipanaskan kembali tentu akan lebih banyak nitrit yang terbentuk. Nitrit jika bersenyawa dengan asam amino (protein) dapat membentuk senyawa "nitrosamin" yang dianggap dapat bersifat karsinogen. Namun untuk menjadi karsinogen tentu memerlukan jumlah (konsentrasi) yang cukup tinggi dan dikonsumsi dalam waktu lama. Jika seminggu cuma 1-2 kali itupun biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit tentu tidak apa-apa, jauh lebih berbahaya makanan yang mengandung boraks, formalin, pewarna ilegal yang hampir tiap hari dikonsumsi masyarakat. Nitrit juga digunakan dalam pembuatan kornet daging sapi supaya daging tetap berwarna merah. Nitrosamin yang terbentung di kornet mungkin berlipatkali lebih banyak daripada di sayur bayam yang dihangatkan kembali.

Kesimpulannya tentang bahaya sayur bayam yang dihangatkan kembali ya kembali pada kita ya..
Lebih baik memasak sedikit dan langsung habis. Golden time menyajikan makanan adalah kurang dari 4 jam setelah dimasak loh, Bunda...
Lalu bagaimana alternatifnya untuk memasak yang praktis dan sehat?
Kita bisa menyiapkan bumbu dan bahan untuk sayur, ketika akan disantap, tinggal dimasak yang kurang dari 5 menit. Sayur bayam pun fresh, manis dan rasa yang menggiurkan...
Yang perlu diingat tinggal cara memasak sayur yang benarnya ya...

Nah, Penasaran CARA MEMASAK SAYUR YANG BAIK ?
Nantikan di artikel selanjutnya...
Semoga bermanfaat...

@nurlienda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar