Bismillah...
Ketika bayi berusia 6 bulan, ia membutuhkan asupan gizi selain ASI.
Kebutuhan Gizi bayi meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya menurut usia...
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat rinciannya sebagai berikut:
Kebutuhan Gizi Bayi menurut usia bayi dan pemenuhan gizi bayi dari ASI (%) :
0-6 bulan 100%
6-9 bulan 70-60%
9-12 bulan 55%
>12 bulan 30%.
Oleh karenanya, dibutuhkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas yang menjadi poin ke-3 dalam Standar emas makan bayi.
Dalam menyiapkan MPASI Bayi 6 Bulan, Apa saja makanan yang bisa diberikan untuk makan selama sebulan?
Berikut list Bahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) 6 Bulan:
Buah: Alpukat, Melon, Pisang, Pepaya, Pear, Jeruk baby. Alpukat, Pisang, dan Pepaya mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi usia 6 bulan, rasanya pun lezat, sehingga tepat untuk MPASI pertama. Pisang ambon yang manis kaya akan kalium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, sedangkan pepaya kaya serat, dan avokad kaya asam lemak tak jenuh.
Menurut Leanne Cooper, pengarang buku What Do I Feed My Baby: A Step-by-Step Guide to Solids (DK Publishing, London, 2010), lemak pada alpukat menyerupai lemak dalam ASI. Lemak tak jenuh sangat baik untuk pertumbuhan otak bayi. Untuk bayi 6 bulan, saran penyajiannya dalam MPASI adalah hancurkan alpukat menggunakan sendok, campur dengan ASI.
Sayur: Kabocha, Kentang, Timun Jepang, Wortel.
Wortel diberikan pada usia 6 bulan karena mudah dicerna dan kaya akan vitamin A (betakaroten) yang bagus untuk mata serta sebagai antioksidan.
Serelia: Bubur beras merah, Beras putih, Beras merah, dan Tepung maizena. Selain bukan pencetus alergi, kelebihan lain dari bahan makanan sumber karbohidrat untuk MPASI ini adalah kaya akan asam amino yang bermanfaat untuk pembentukan jaringan tubuh. Jadi, bahan makanan ini menjadi pilihan untuk pembuatan MPASI.
Protein Nabati : Bubur Kacang Hijau. Sebagai MPASI perkenalan awal di usia 6 bulan adalah kacang hijau dengan cara dihaluskan. Kacang hijau mengandung sedikit serat sehingga mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi dan tidak menyebabkan perut kembung. kacang-kacangan juga tinggi protein dan serat. Kacang-kacangan memberikan rasa gurih dan manis pada MPASI.
Lalu, Bagaimana Jadwal Pemberian MPASI Bayi 6 Bulan?
Ketika berusia 6 bulan, jadwal MPASI secara ringkas adalah sebagai berikut:
- ASI sesuka bayi
- Bubur serelia (tepung beras) atau bubur kacang-kacangan (kacang hijau) --> 1 kali
- Sayur atau buah --> 1 kali.
Jam pemberian MPASI bisa diberikan pada pagi dan siang hari atau pagi dan sore hari. Yang penting jarak dari memberi ASI dan MPASI jangan berdekatan minimal 1 jam sebelumnya....
Perlukah membuat Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade?
Pembuatan MPASI untuk sebulan memudahkan Bunda untuk berkreasi dan mengecek respon Bayi.
Berikut Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Kenzi
Jadwal diatas, bisa menjadi bahan inspirasi untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Putra/Putri Bunda...
Bagaimana Bunda?
Apakah sudah dapat ide untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulannya?
Semoga Bermanfaat....
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda
Ketika bayi berusia 6 bulan, ia membutuhkan asupan gizi selain ASI.
Kebutuhan Gizi bayi meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya menurut usia...
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat rinciannya sebagai berikut:
Kebutuhan Gizi Bayi menurut usia bayi dan pemenuhan gizi bayi dari ASI (%) :
0-6 bulan 100%
6-9 bulan 70-60%
9-12 bulan 55%
>12 bulan 30%.
Oleh karenanya, dibutuhkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas yang menjadi poin ke-3 dalam Standar emas makan bayi.
Dalam menyiapkan MPASI Bayi 6 Bulan, Apa saja makanan yang bisa diberikan untuk makan selama sebulan?
Berikut list Bahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) 6 Bulan:
Buah: Alpukat, Melon, Pisang, Pepaya, Pear, Jeruk baby. Alpukat, Pisang, dan Pepaya mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi usia 6 bulan, rasanya pun lezat, sehingga tepat untuk MPASI pertama. Pisang ambon yang manis kaya akan kalium yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, sedangkan pepaya kaya serat, dan avokad kaya asam lemak tak jenuh.
Menurut Leanne Cooper, pengarang buku What Do I Feed My Baby: A Step-by-Step Guide to Solids (DK Publishing, London, 2010), lemak pada alpukat menyerupai lemak dalam ASI. Lemak tak jenuh sangat baik untuk pertumbuhan otak bayi. Untuk bayi 6 bulan, saran penyajiannya dalam MPASI adalah hancurkan alpukat menggunakan sendok, campur dengan ASI.
Sayur: Kabocha, Kentang, Timun Jepang, Wortel.
Wortel diberikan pada usia 6 bulan karena mudah dicerna dan kaya akan vitamin A (betakaroten) yang bagus untuk mata serta sebagai antioksidan.
Serelia: Bubur beras merah, Beras putih, Beras merah, dan Tepung maizena. Selain bukan pencetus alergi, kelebihan lain dari bahan makanan sumber karbohidrat untuk MPASI ini adalah kaya akan asam amino yang bermanfaat untuk pembentukan jaringan tubuh. Jadi, bahan makanan ini menjadi pilihan untuk pembuatan MPASI.
Protein Nabati : Bubur Kacang Hijau. Sebagai MPASI perkenalan awal di usia 6 bulan adalah kacang hijau dengan cara dihaluskan. Kacang hijau mengandung sedikit serat sehingga mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi dan tidak menyebabkan perut kembung. kacang-kacangan juga tinggi protein dan serat. Kacang-kacangan memberikan rasa gurih dan manis pada MPASI.
Lalu, Bagaimana Jadwal Pemberian MPASI Bayi 6 Bulan?
Ketika berusia 6 bulan, jadwal MPASI secara ringkas adalah sebagai berikut:
- ASI sesuka bayi
- Bubur serelia (tepung beras) atau bubur kacang-kacangan (kacang hijau) --> 1 kali
- Sayur atau buah --> 1 kali.
Jam pemberian MPASI bisa diberikan pada pagi dan siang hari atau pagi dan sore hari. Yang penting jarak dari memberi ASI dan MPASI jangan berdekatan minimal 1 jam sebelumnya....
Perlukah membuat Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade?
Pembuatan MPASI untuk sebulan memudahkan Bunda untuk berkreasi dan mengecek respon Bayi.
Berikut Jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Kenzi
Jadwal diatas, bisa menjadi bahan inspirasi untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulan Homemade Putra/Putri Bunda...
Bagaimana Bunda?
Apakah sudah dapat ide untuk membuat jadwal MPASI 6 Bulannya?
Semoga Bermanfaat....
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @nurlienda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar